Dampak Perubahan Lingkungan dan Iklim Terhadap Lahan

Sabtu, 03 Maret 2012

| | |
             Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Pembentukan bumi tentunya memerlukan waktu yang sangat lama. Salah satu teori menyatakan bumi terbentuk sejak 5 milyar tahun yang lalu, terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Dalam perkembangannya, bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada beberapa tahap dalam proses pembentukan bumi, awalnya bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur. Selanjutnya pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Kerak bumi merupakan bagian permukaan bumi, yang ditempati oleh semua makhluk hidup, terdapat berbagai macam ekosistem didalamnya, apabila terjadi kerusakan yang terjadi di dalam lingkungan ataupun ekosistem maka menyebabkan tidak akan terjadi keseimbangan dalam lingkungan maupun ekosistem makhluk hidup tersebut.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Namun pada umumnya manusia lebih banyak menyebabkan kerusakan pada lingkungannya sendiri tanpa ada usaha pelestarian kembali. Manusia menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat akibat kegiatan yang dilakukannya, pembakaran hutan dan penggunaan kendaraan bermotor paling banyak menyumbangkan CO2 sehingga terjadi peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer hal tersebut tentunya akan meningkat suhu bumi karena karbondioksida merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas cahaya matahari. Pada Indonesia pembakaran hutan menjadi masalah yang serius bagi wilayah indonesia sendiri maupun bagi wilayah negara tetangganya, asap karena pembakaran hutan dapat menjadi gangguan di negara tetangga dapat meminimkan jarak pandang dan gangguan kesehatan akibatnya dapat merugikan manusia juga akhirnya.
Polusi udara yang terus meningkat pun bisa memicu terjadinya hujan asam, misalnya penggunaan bahan bakar fosil yang akan menjadi masalah bagi atmosfer bumi karena mengandung sifat asam yang meliputi asam sulfat, asam klorida atau nitrat. bahan bakar fosil meliputi batu bara, kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan minyak di pabrik. Hujan asam dapat dibedakan menjadi wet deposition dan drag deposition. Drag deposition adalah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Hal ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Sedangkan Wet deposition adalah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi.
Aktifitas manusia yang makin meningkat tersebut menjadikan timbulnya perubahan pada komponen biofisik lingkungan, seperti peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir salah satunya gas karbondioksida tadi, yang merupakan penyumbang utama terjadinya pemanasan dan perubahan iklim. Akibat yang paling penting dari proses perubahan iklim adalah timbulnya peristiwa ekstrim seperti kemarau panjang, hujan badai, banjir, atau tanah longsor yang makin sering terjadi dan bahkan semakin besar. Pada umumnya timbulnya peristiwa ekstrim yang ditunjukkan dengan terjadinya penyimpangan iklim yaitu suatu penyimpangan cuaca dan iklim dari kondisi umumnya.
Perubahan iklim yang terjadi akibat fenomena pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan siklus hidrologi. Di Indonesia dampak perubahan iklim yang dapat dirasakan saat ini semakin keringnya musim kemarau dan intensitas banjir yang semakin tinggi di muism hujan. Sedangkan dampak yang diberikan untuk pertanian, kegagalan panen dapat terjadi, kegagalan waktu penanaman, perubahan iklim juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, dan tanah longsor yang mengakibatkan lahan pertanian menjadi rusak shingga akn berdampak kurangnya ketersediaan bahan pangan dan dikhawatirkan terjadinya kemiskinan.
Dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim maupun lingkungan, oleh karena itu perlu dilakukannya upaya pengurangan kerusakan lingkungan atau mitigasi agar perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan tidak menjadi semakin parah.Upaya-upaya mitigasi dapat berupa pengurangan pembakaran maupun penebangan hutan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, usaha reboisasi ataupun penghijauan dan pembentukan hutan asli karena hutan asli dapat menambat 300 ton CO2. Kesadaran dari manusia itu sendiri juga merupakan hal penting oleh karena itu juga perlu digalakkannya penyuluhan tentang dampak perubahan iklim maupun penyebabnya sehingga dapat diharapkan menjadi penggerak kesadaran antar manusia untuk melakukan hal positif bagi lingkungannya.
berbagai sumber

Dampak Perubahan Lingkungan dan Iklim Terhadap Lahan

             Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Pembentukan bumi tentunya memerlukan waktu yang sangat lama. Salah satu teori menyatakan bumi terbentuk sejak 5 milyar tahun yang lalu, terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Dalam perkembangannya, bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada beberapa tahap dalam proses pembentukan bumi, awalnya bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur. Selanjutnya pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Kerak bumi merupakan bagian permukaan bumi, yang ditempati oleh semua makhluk hidup, terdapat berbagai macam ekosistem didalamnya, apabila terjadi kerusakan yang terjadi di dalam lingkungan ataupun ekosistem maka menyebabkan tidak akan terjadi keseimbangan dalam lingkungan maupun ekosistem makhluk hidup tersebut.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Namun pada umumnya manusia lebih banyak menyebabkan kerusakan pada lingkungannya sendiri tanpa ada usaha pelestarian kembali. Manusia menyebabkan suhu bumi menjadi meningkat akibat kegiatan yang dilakukannya, pembakaran hutan dan penggunaan kendaraan bermotor paling banyak menyumbangkan CO2 sehingga terjadi peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer hal tersebut tentunya akan meningkat suhu bumi karena karbondioksida merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas cahaya matahari. Pada Indonesia pembakaran hutan menjadi masalah yang serius bagi wilayah indonesia sendiri maupun bagi wilayah negara tetangganya, asap karena pembakaran hutan dapat menjadi gangguan di negara tetangga dapat meminimkan jarak pandang dan gangguan kesehatan akibatnya dapat merugikan manusia juga akhirnya.
Polusi udara yang terus meningkat pun bisa memicu terjadinya hujan asam, misalnya penggunaan bahan bakar fosil yang akan menjadi masalah bagi atmosfer bumi karena mengandung sifat asam yang meliputi asam sulfat, asam klorida atau nitrat. bahan bakar fosil meliputi batu bara, kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan minyak di pabrik. Hujan asam dapat dibedakan menjadi wet deposition dan drag deposition. Drag deposition adalah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Hal ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Sedangkan Wet deposition adalah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut ke dalam air hujan dan turun ke bumi.
Aktifitas manusia yang makin meningkat tersebut menjadikan timbulnya perubahan pada komponen biofisik lingkungan, seperti peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir salah satunya gas karbondioksida tadi, yang merupakan penyumbang utama terjadinya pemanasan dan perubahan iklim. Akibat yang paling penting dari proses perubahan iklim adalah timbulnya peristiwa ekstrim seperti kemarau panjang, hujan badai, banjir, atau tanah longsor yang makin sering terjadi dan bahkan semakin besar. Pada umumnya timbulnya peristiwa ekstrim yang ditunjukkan dengan terjadinya penyimpangan iklim yaitu suatu penyimpangan cuaca dan iklim dari kondisi umumnya.
Perubahan iklim yang terjadi akibat fenomena pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan siklus hidrologi. Di Indonesia dampak perubahan iklim yang dapat dirasakan saat ini semakin keringnya musim kemarau dan intensitas banjir yang semakin tinggi di muism hujan. Sedangkan dampak yang diberikan untuk pertanian, kegagalan panen dapat terjadi, kegagalan waktu penanaman, perubahan iklim juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, dan tanah longsor yang mengakibatkan lahan pertanian menjadi rusak shingga akn berdampak kurangnya ketersediaan bahan pangan dan dikhawatirkan terjadinya kemiskinan.
Dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim maupun lingkungan, oleh karena itu perlu dilakukannya upaya pengurangan kerusakan lingkungan atau mitigasi agar perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan tidak menjadi semakin parah.Upaya-upaya mitigasi dapat berupa pengurangan pembakaran maupun penebangan hutan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, usaha reboisasi ataupun penghijauan dan pembentukan hutan asli karena hutan asli dapat menambat 300 ton CO2. Kesadaran dari manusia itu sendiri juga merupakan hal penting oleh karena itu juga perlu digalakkannya penyuluhan tentang dampak perubahan iklim maupun penyebabnya sehingga dapat diharapkan menjadi penggerak kesadaran antar manusia untuk melakukan hal positif bagi lingkungannya.
berbagai sumber