STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS

Jumat, 23 November 2012

| | | 15 komentar
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident  yang mempunyai tanggung jawab fungsional  bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibatnya anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, yang berarti dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada manajer puncak. Berikut ini adalah peta/ bagan organisasi matriks:
 
Kebaikan organisasi ini terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik, organisasi ini juga tidak mengganggu struktur organisasi yang ada. Sedangkan kelemahannya yaitu apabila manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut, maka dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid. Kelebihan dan kekurangan organisasi matriks akan diiuraikan sebagai berikut.
Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain: 
  •  Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif 
  • Tujuan proyek menjadi lebih jelas  
  • Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak 
  • Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi 
  •  Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
      Adapun kekurangan struktur organisasi matriks antara lain:
  • Strukturnya sangat rumit
  • Biaya relatif  tinggi
  • Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan 
  • Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

| | | 0 komentar
Bahan-bahan untuk membuat pupuk kompos
1.       EM4 1 liter
2.      Sisa bahan organik 600 kg
3.     Kotoran hewan/ ternak 300 kg
4.     Air gula merah 1 liter
5.      Air secukupnya
Cara Pengerjaan:
Pertama-tama siapkan tong plastik yang akan dijadikan sebagai wadah. Kemudian Bahan organik dipotong-potong  ± sebesar 1-1.5 cm. Bahan organik yang telah dipotong-potong dimasukkan kedalam tong plastik beserta semua bahan kemudian ditambahkam air secukupnya (jangan terlalu basah). Bahan-bahan dicampur dan diaduk sampai bahan kelihatan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering (macak-macak). Setelah itu tong ditutup dan dibiarkan selama 2 hari agar suhu meningkat. Setelah bahan dirasakan sudah tidak panas lagi dan sudah tidak berbau, maka pupuk dapat segera digunakan.
  • Ukuran bahan dapat disesuikan untuk penggunaannya. Bahan-bahan yang digunakan diatas dapat menjadi 1 ton pupuk kompos.

BENDUNGAN BATUJAI

| | | 0 komentar
Bendungan Batujai
Bendungan batujai adalah bendungan yang berada pada desa Penujak, Batujai. Bendungan mulai beroperasi sekitar tahun 1980an, tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi pada daerah Lombok Selatan, karena pada sekitar tahun 1960 lombok selatan mengalami kekeringan yang juga menyebabkan kelaparan. Dengan adanya masalah tersebut maka dibangunlah bendungan batujai sebagai solusi mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Sumber air dari bendungan batujai ini adalah berasal dari air hujan, daerah-daerah aliran sungai (DAS) akan mengirim air ke sungai disekitar bendungan selanjutnya air akan dikirim ke dalam bendungan Batujai tersebut. Bendungan ini membantu dalam pengairan lahan pertanian, pembukaan pintu air akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan irigasi di lahan pertanian yang ada. Bendungan ini memiliki 4 pintu air, masing-masing pintu air mengairi daerah yang berbeda.
Tidak lepas dari kegunaannya sebagai penyalur air, bendungan ini juga mempunyai masalah yang harus ditanggulangi. Masalah tersebut dapat berupa pendangkalan, kedalaman bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi 6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Dari bebrapa sumber diketahui pada tahun 2004, jumlah daya tampung bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal. Pendangkalan bendungan dapat diakibatkan karena sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan serta banyaknya tanaman air seperti enceng gondok. Pada saat pengamatan dapat terlihat ada banyak sekali tanaman enceng gondok yang menutupi permukaan air bendungan. Sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan yang mengakibatkan pendangkalan tersebut akan berdampak buruk pada daerah sekitar bendungan. Daerah atau wilayah yang semulanya bukan merupakan wilayah bendungan menjadi tergenang dengan air, karena air dari bendungan meluap ke wilayah tersebut. Sedangkan tanaman enceng gondok yang memenuhi permukaan air, dapat juga menimbulkan masalah berupa pendangkalan karena tanaman tersebut membawa lumpur di akarnya juga membawa kotoran sehingga menjadi tidak baik untuk mutu air. Tanaman enceng gondok tersebut juga dapat menguapkan air karena tanaman tersebut bertranspirasi, apalagi jumlahnya dalam kapasitas yang banyak sehingga dapat menguapkan air dalam jumlah banyak pula. Permasalahan bukan hanya dari bendungan itu sendiri, daerah yang menjadi pinggiran bendungan pun perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik agar kelestariannya tetap terjaga, dan apabila telah terjaga dengan baik daerah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai area wisata. 
Pada umumnya bendungan memiliki beberapa saluran irigasi, diantaranya saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi primer adalah saluran irigasi yang membawa air dari jaringan utama (bendungan) ke saluran sekunder dan cabang-cabang saluran tersier yang dialiri, saluran ini merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan jaringan utamanya yaitu bendungan.  Saluran irigasi sekunder merupakan saluran irigasi yang membawa air dari saluran primer ke saluran-saluran tersier, sedangkan saluran tersier merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan lahan pertanian, saluran ini langsung mengairi ke sawah-sawah petani melalui cabang-cabang dari saluran tersier itu sendiri atau bisa disebut dengan saluran kuarter. Pada saat praktikum praktikan hanya dapat mengamati saluran irigasi primer dan sekunder dari bendungan batujai, saluran tersier tidak dapat diamati karena saluran tersier tersebut berhubungan langsung dengan lahan pertanian sedangkan para praktikan tidak turun langsung pada daerah pertaniannya dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari bendungan. Gambar Bendungan Batujai:
Pengukur ketinggian Air
Pengukur tinggi permukaan air
Pemandangannya juga baguss looh ^^

         























































































Pintu Air dan saluran irigasi utama
  











































































































































































Jalan menuju Bendungan
Enceng Gondok merupakan salah satu 
permasalahan pada Bendungan Batujai

Jembatan Bendungan

STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS

15 komentar
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident  yang mempunyai tanggung jawab fungsional  bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibatnya anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, yang berarti dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada manajer puncak. Berikut ini adalah peta/ bagan organisasi matriks:
 
Kebaikan organisasi ini terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik, organisasi ini juga tidak mengganggu struktur organisasi yang ada. Sedangkan kelemahannya yaitu apabila manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut, maka dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid. Kelebihan dan kekurangan organisasi matriks akan diiuraikan sebagai berikut.
Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain: 
  •  Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif 
  • Tujuan proyek menjadi lebih jelas  
  • Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak 
  • Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi 
  •  Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
      Adapun kekurangan struktur organisasi matriks antara lain:
  • Strukturnya sangat rumit
  • Biaya relatif  tinggi
  • Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan 
  • Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat.

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

0 komentar
Bahan-bahan untuk membuat pupuk kompos
1.       EM4 1 liter
2.      Sisa bahan organik 600 kg
3.     Kotoran hewan/ ternak 300 kg
4.     Air gula merah 1 liter
5.      Air secukupnya
Cara Pengerjaan:
Pertama-tama siapkan tong plastik yang akan dijadikan sebagai wadah. Kemudian Bahan organik dipotong-potong  ± sebesar 1-1.5 cm. Bahan organik yang telah dipotong-potong dimasukkan kedalam tong plastik beserta semua bahan kemudian ditambahkam air secukupnya (jangan terlalu basah). Bahan-bahan dicampur dan diaduk sampai bahan kelihatan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering (macak-macak). Setelah itu tong ditutup dan dibiarkan selama 2 hari agar suhu meningkat. Setelah bahan dirasakan sudah tidak panas lagi dan sudah tidak berbau, maka pupuk dapat segera digunakan.
  • Ukuran bahan dapat disesuikan untuk penggunaannya. Bahan-bahan yang digunakan diatas dapat menjadi 1 ton pupuk kompos.

BENDUNGAN BATUJAI

0 komentar
Bendungan Batujai
Bendungan batujai adalah bendungan yang berada pada desa Penujak, Batujai. Bendungan mulai beroperasi sekitar tahun 1980an, tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi pada daerah Lombok Selatan, karena pada sekitar tahun 1960 lombok selatan mengalami kekeringan yang juga menyebabkan kelaparan. Dengan adanya masalah tersebut maka dibangunlah bendungan batujai sebagai solusi mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Sumber air dari bendungan batujai ini adalah berasal dari air hujan, daerah-daerah aliran sungai (DAS) akan mengirim air ke sungai disekitar bendungan selanjutnya air akan dikirim ke dalam bendungan Batujai tersebut. Bendungan ini membantu dalam pengairan lahan pertanian, pembukaan pintu air akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan irigasi di lahan pertanian yang ada. Bendungan ini memiliki 4 pintu air, masing-masing pintu air mengairi daerah yang berbeda.
Tidak lepas dari kegunaannya sebagai penyalur air, bendungan ini juga mempunyai masalah yang harus ditanggulangi. Masalah tersebut dapat berupa pendangkalan, kedalaman bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi 6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Dari bebrapa sumber diketahui pada tahun 2004, jumlah daya tampung bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal. Pendangkalan bendungan dapat diakibatkan karena sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan serta banyaknya tanaman air seperti enceng gondok. Pada saat pengamatan dapat terlihat ada banyak sekali tanaman enceng gondok yang menutupi permukaan air bendungan. Sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan yang mengakibatkan pendangkalan tersebut akan berdampak buruk pada daerah sekitar bendungan. Daerah atau wilayah yang semulanya bukan merupakan wilayah bendungan menjadi tergenang dengan air, karena air dari bendungan meluap ke wilayah tersebut. Sedangkan tanaman enceng gondok yang memenuhi permukaan air, dapat juga menimbulkan masalah berupa pendangkalan karena tanaman tersebut membawa lumpur di akarnya juga membawa kotoran sehingga menjadi tidak baik untuk mutu air. Tanaman enceng gondok tersebut juga dapat menguapkan air karena tanaman tersebut bertranspirasi, apalagi jumlahnya dalam kapasitas yang banyak sehingga dapat menguapkan air dalam jumlah banyak pula. Permasalahan bukan hanya dari bendungan itu sendiri, daerah yang menjadi pinggiran bendungan pun perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik agar kelestariannya tetap terjaga, dan apabila telah terjaga dengan baik daerah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai area wisata. 
Pada umumnya bendungan memiliki beberapa saluran irigasi, diantaranya saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi primer adalah saluran irigasi yang membawa air dari jaringan utama (bendungan) ke saluran sekunder dan cabang-cabang saluran tersier yang dialiri, saluran ini merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan jaringan utamanya yaitu bendungan.  Saluran irigasi sekunder merupakan saluran irigasi yang membawa air dari saluran primer ke saluran-saluran tersier, sedangkan saluran tersier merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan lahan pertanian, saluran ini langsung mengairi ke sawah-sawah petani melalui cabang-cabang dari saluran tersier itu sendiri atau bisa disebut dengan saluran kuarter. Pada saat praktikum praktikan hanya dapat mengamati saluran irigasi primer dan sekunder dari bendungan batujai, saluran tersier tidak dapat diamati karena saluran tersier tersebut berhubungan langsung dengan lahan pertanian sedangkan para praktikan tidak turun langsung pada daerah pertaniannya dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari bendungan. Gambar Bendungan Batujai:
Pengukur ketinggian Air
Pengukur tinggi permukaan air
Pemandangannya juga baguss looh ^^

         























































































Pintu Air dan saluran irigasi utama
  











































































































































































Jalan menuju Bendungan
Enceng Gondok merupakan salah satu 
permasalahan pada Bendungan Batujai

Jembatan Bendungan