Silang puncak merupakan persilangan antara suatu
galur/kultiva/vaarietas denagan penguji. Pola perkawinan silang puncak
melibatkan sejumlah persilangan dari galur atau kultivar yang menggunakan tetua
penguji. Tetua jantan digunakan sebagai penguji sedangkan tetua betina (galur,
kultivar) yang diuji dapat berupa mandul jantan, self incompatible atau
diemaskulasi sebelum kotak sari pecah. Tanaman yang mampu memberikan
informasi jelas tentang sifat yang diinginkan bila dikombinasikan dengan
tanaman teruji atau bila ditumbuhkan pada lingkungan berbeda (Stube, 1980;
Poespodarsono, 1988).
Menurut Hallauer (1975) silang puncak bertujuan untuk
mengurangi jumlah galur yang terlalu besar yang akan diuji untuk membentuk
varietas unggul baru hibrida maupun multini hasil tinggi. Silang puncak
merupakan salah satu prosedur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
galur-galur atau varietas yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dengan analisis silang puncak akan dapat diperoleh
informasi tentang peran gen dan pada saat bersamaan dapat diketahui daya gabung
galur-varietas dalam kombinasinya (Singh and Chaudhary, 1997).
Daya gabung dapat digolongkan menjadi dua yaitu daya
gabung umum dan daya gabung khusus. Besarnya daya gabung umum dan daya gabung
khusus dapat diduga melaui persilangan dialel dan silang puncak. Setiap tetua
memiliki perbedaan kemampuan dalam menggabungkan sifat-sifat yang dimilikinya
dengan tetua lain. Ragam daya gabung umum tinggi merupakan indikasi adanya
kemampuan berkombinasi yang luas dari tetua tersebut. Jika suatu tetua memiliki
efek daya gabung umum rendah dan ragam daya gabung umum juga rendah, maka hasil
persilangannya tergantung pada efek dan ragam daya gabung umum tetua pasangannya.
Ukuran perbedaan kemampuan penggabungan suatu karakter tertentu dari suatu
galur dalam kombinasi persilangannya dinyatakan dalam ragam daya gabung khusus.
Nilai ragam daya gabung khusus rendah mengindikasikan bahwa galur tersebut
berpeluang memberikan penampilan yang merata jika disilangkan dengan sejumlah
galur lain. Sedangkan bila ragam daya khusus tinggi, hal ini berarti bahwa
suatu galur tersebut berpeluang memberikan penampilan yang lebih baik atau
jelek pada kombinasi persilangan (Darlian et
al., 1992).