Salah satu masalah utama bagi masyarakat adalah masalah bahan pangan, yaitu
berkaitan dengan dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Padi merupakan salah satu bahan pangan
yang menjadi perhatian, terutama berkaitan dengan pemenuhannya sebagai makanan
pokok bagi masyarakat khususnya Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan
pertambahan penduduk yang cepat. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk maka
kebutuhan akan bahan pangan pun akan meningkat. Dari beberapa sumber yang ada
Indonesia dikatakan masih memiliki sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat, namun masih banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan
kebutuhan pangan yang mencukupi khususnya beras. Hal tersebut berkaitan dengan
permasalahan kurangnya ketersediaan beras yang diakibatkan karena tingginya
tingkat kehilangan pasca panen dari padi.
Tingginya tingkat kehilangan pasca
panen padi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena kurang tersedianya
alat dan mesin pertanian yang memadai, pengolahan pasca panen yang kurang baik,
masih banyak para petani yang menggunakan cara-cara tradisional dalam
pemanenannya sehingga gabah banyak tercecer, selain itu pengelolaan hasil panen
yang kurang optimal terutama dalam hal penyimpanan gabah (padi) tersebut.
Permasalahan - permasalahan
tersebut harus segera diatasi, dengan adanya penyediaan alat dan mesin
pertanian dengan teknologi yang memadai, adanya penyuluhan kepada para petani
dalam penggunaan alat dan mesin pertanian tersebut, karena tidak sedikit
para petani yang belum paham mngenai penggunaan alat dan mesin pertanian.
Penyimpanan gabah pun menjadi bagian utama yang harus dikelola dengan baik
karena berpengaruh langsung terhadap banyak sedikitnya gabah yang akan digiling
nanti. Dengan adanya penyimpanan gabah yang baik maka gabah akan terhindar dari
kerusakan, maupun gangguan dari hama ataupun dari kehilangan sebagian hasil
gabah.
Penyimpanan Gabah
Penyimpanan gabah dilakukan untuk
mempertahankan agar gabah dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu tertentu.
Pengelolaan dan penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya
respirasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gabah, selain itu akan
tumbuh jamur serta munculnya beberapa pengganggu seperti tikus dan
serangga-serangga yang dapat memakan gabah sehingga akan menyebabkan mutu gabah
menjadi turun.
Sehubungan dengan hal tersebut ada
beberapa cara penyimpanan gabah, agar gabah tidak mudah rusak ataupun
mengurangi gangguan dari serangga-serangga yang dapat menurunkan mutu, beberapa
cara tersebut yaitu :
· Penyimpanan Secara Tradisional
Penyimpanan secara tradisional
sering digunakan oleh para petani. Penyimpanan secara tradisonal ini dapat
dilakukan dengan penyimpanan gabah di dalam lumbung ataupun didalam karung.
Penyimpanan gabah di dalam lumbung
dapat dilakukan dengan sistem curah, yaitu gabah yang sudah kering dicurahkan
pada suatu tempat (lumbung) yang dianggap aman dari ganggunan hama mau pun
cuaca. Gabah yang akan di simpan ini adalah gabah yang dalam keadaan
kering dan sejuk (tidak panas) dan diupayakan gabah yang disimpannya itu bebas
dari ganggunan serangga hama gudang, gangguan tikus, burung atau gangguan
lainnya. Sebelum melakukan penyimpanan, gabah dan lumbung harus
dibersihkan terlebih dahulu. Gabah harus dibersihkan dari debu, kotoran maupun
dari serangga hama sedangkan lumbung untuk penyimpanan harus dipersiapkan
terlebih dahulu dengan pembersihan lumbung dari kotoran, hama, dan sisa gabah
sebelumnya. Jika lumbung dalam keadaan kotor maka tikus akan mudah menyerang,
untuk pencegahan pengganggu berupa tikus dapat juga menggunakan alat perangkap,
untuk penggunaan pestisida digunakan jika diperlukan saja.
Sedangkan penyimpanan gabah
menggunakan kemasan karung, terlebih dahulu kita harus memperhatikan karung
yang akan menjadi tempat penyimpanan gabah. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. kemasan karung harus dapat
melindungi gabah dari kerusakan dalam pengangkutan dan atau penyimpanan.
2. kemasan karung tidak boleh
mengakibatkan kerusakan atau pencemaran terhadap gabah yang disimpannya. Oleh
karena itu bahan kemasan/ karung dan karung tidak membawa organisme pengganggu
tanaman seperti serangga hama
3. kemasan karung harus kuat, dapat menahan
tumpukan dan melindungi fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat
mempertahankan keseragaman.
Penyimpanan menggunakan karung tidak lepas dari
kekurangan tetapi juga mempunyai kelebihan. Kelebihan dari penyimpanan
menggunakan karung ini adalah gabah dapat diaerasi secara alami karena karung
memiliki lubang-lubang kecil, kemudian selain itu karung dapat diberikan label
dan diisi gabah dari berbagai jenis sehingga dapat disimpan secara terpisah
misalnya gabah untuk benih disimpan secara terpisah dengan gabah untuk
konsumsi, kelebihan yang selanjutnya adalah karung mudah dipindah-pindah dan
dapat disimpan di rumah,
Sedangkan untuk kekurangannnya yaitu karung mudah rusak,
maka dapat dikatakan relatif mahal karena hanya bisa dipakai satu atau dua kali
saja, disamping itu juga tidak dapat melindungi dari ancaman air, serangga
ataupun hama tikus.
Adapun langkah-langkah penyimpanan
gabah menggunakan karung yaitu Gabah dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar
airnya berkisar anatara 12 – 14% kemudian karung untuk penyimpanan dibersihkan
agar bebas dari hama dan penyakit. Selanjutnya gabah yang telah kering tersebut
dimasukkan ke dalam karung yang sudah bersih, kondisi gabah diperiksa setiap 2
minggu, jangan sampai gabah menjadi panas, bau, berkutu dan sebagainya. Karung
tempat pengemasan gabah jangan ditaruh langsung diatas lantai atau menempel
dinding gudang, hal tersebut untuk menjaga agar gabah tidak lembab. Dan langkah
yang terakhir yaitu tumpukan karung disusun secara rapi dan upayakan ada
sirkulasi udara yang baik.
·
Penyimpanan
Modern
Penyimpanan secara modern ini
dapat berupa penyimpanan tertutup/hermetic (kedap udara), penyimpanan dengan
cara ini jarang digunakan oleh para petani. Penyimpanan kedap udara ini
mencakup penempatan gabah ke dalam wadah yang menghentikan pergerakan udara
(oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan.
Penyimpanan kedap udara ini dapat
menggunakan karung super IRRI, Peengemasn dengan karung ini, tidak digunakan
langsung akan tetapi sebagai pelapis dalam karung pengemasan seperti karung
goni ataupun karung plastik. Jenis karung ini dirancang untuk menyinpan gabah/
benih sampai 50 kg.
Karung super IRRI tersebut
dapat memperpanjang masa kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12
bulan atau dapat menjaga viabilitas gabah serta menjaga kualitas gabah karena
dengan penyimpanan kedap udara ini dapat menjaga stabilitas kandungan air
gabah. Selain itu dapat mengendalikan hama serangga digudang tanpa menggunakan
insektisida, hal tersbut dapat terjadi karenakarung super IRRI dapat mengurangi
aliran oksigen ataupun uap air ke udara luar.Jika ditutup dengan baik,
respirasi (penguapan) gabah dapat ditekan. Dengan terjadinya pengurangan
tingkat oksigen ini maka akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu,
stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat
kebasahan dan kekeringan dari gabah.
Penyimpanan menggunakan karung ini
dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan karung super IRRI tersebut kedalam
karung goni atau karung plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah
kemudian karung super diisi dengan gabah kering dengan kadar air kurang dari
14%. Selanjutnya udara diatas gabah dihilangkan dengan menguatkan
ikatannya, karung ditutup dengan cara memelintir bagian atas plastik, kemudian
lipat menjadi dua. Selanjutnya, ikat ujungnya dengan karet atau selotip yang
kuat. Dan langkah yang terakhir tutup bagian luar karung dengan hati-hati agar
gabah yang disimpannya itu tidak menusuk atau membuat karung super IRRI bocor.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, pengolahan pasca panen sangat penting terutama
penyimpanan gabah. Cara penyimpanan gabah perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya
agar kehilangan hasil atau susut bobot gabah (padi) yang diakibatkan oleh
serangga, dan respirasi dapat berkurang atau bahkan meniadakan susut bobot
tersebut. Penyimpanan gabah yang dianggap paling efektif adalah penyimpanan
dengan cara hermetic (kedap udara) karena penyimpanan ini menghentikan
pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang
disimpan sehingga akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu,
stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat
kebasahan dan kekeringan dari gabah.
SUMBER
· http://sumsel.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/53-it-1/166 pnyimpn-bnh
· http://penyuluhthl.wordpress.com/2011/05/20/menyimpan-gabah-curah-dalam-lumbung/
· http://penatanian.blogspot.com/2010/09/tata-cara-penyimpanan-pengemasan-maupun.html