PENYIMPANAN PADI (GABAH)

Minggu, 09 Oktober 2011

| | |
Salah satu masalah utama bagi masyarakat adalah masalah bahan pangan, yaitu berkaitan dengan dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Padi merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi perhatian, terutama berkaitan dengan pemenuhannya sebagai makanan pokok bagi masyarakat khususnya Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan pertambahan penduduk yang cepat. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan pangan pun akan meningkat. Dari beberapa sumber yang ada Indonesia dikatakan masih memiliki sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, namun masih banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan kebutuhan pangan yang mencukupi khususnya beras. Hal tersebut berkaitan dengan permasalahan kurangnya ketersediaan beras yang diakibatkan karena tingginya tingkat kehilangan pasca panen dari padi.
Tingginya tingkat kehilangan pasca panen padi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena kurang tersedianya alat dan mesin pertanian yang memadai, pengolahan pasca panen yang kurang baik, masih banyak para petani yang menggunakan cara-cara tradisional dalam pemanenannya sehingga gabah banyak tercecer, selain itu pengelolaan hasil panen yang kurang optimal terutama dalam hal penyimpanan gabah (padi) tersebut.
 Permasalahan - permasalahan tersebut harus segera diatasi, dengan adanya penyediaan alat dan mesin pertanian dengan teknologi yang memadai, adanya penyuluhan kepada para petani dalam penggunaan alat dan mesin pertanian tersebut, karena  tidak sedikit para petani yang belum paham mngenai penggunaan alat dan mesin pertanian. Penyimpanan gabah pun menjadi bagian utama yang harus dikelola dengan baik karena berpengaruh langsung terhadap banyak sedikitnya gabah yang akan digiling nanti. Dengan adanya penyimpanan gabah yang baik maka gabah akan terhindar dari kerusakan, maupun gangguan dari hama ataupun dari kehilangan sebagian hasil gabah.

Penyimpanan Gabah
Penyimpanan gabah dilakukan untuk mempertahankan agar gabah dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu tertentu. Pengelolaan dan penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya respirasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gabah, selain itu akan tumbuh jamur serta munculnya beberapa pengganggu seperti tikus dan serangga-serangga yang dapat memakan gabah sehingga akan menyebabkan mutu gabah menjadi turun.
Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa cara penyimpanan gabah, agar gabah tidak mudah rusak ataupun mengurangi gangguan dari serangga-serangga yang dapat menurunkan mutu, beberapa cara tersebut yaitu :
·        Penyimpanan Secara Tradisional
Penyimpanan secara tradisional sering digunakan oleh para petani. Penyimpanan secara tradisonal ini dapat dilakukan dengan penyimpanan gabah di dalam lumbung ataupun didalam karung.
Penyimpanan gabah di dalam lumbung dapat dilakukan dengan sistem curah, yaitu gabah yang sudah kering dicurahkan pada suatu tempat (lumbung) yang dianggap aman dari ganggunan hama mau pun cuaca. Gabah yang akan  di simpan ini adalah gabah yang dalam keadaan kering dan sejuk (tidak panas) dan diupayakan gabah yang disimpannya itu bebas dari ganggunan serangga hama gudang, gangguan tikus, burung atau gangguan lainnya.  Sebelum melakukan penyimpanan, gabah dan lumbung harus dibersihkan terlebih dahulu. Gabah harus dibersihkan dari debu, kotoran maupun dari serangga hama sedangkan lumbung untuk penyimpanan harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan pembersihan lumbung dari kotoran, hama, dan sisa gabah sebelumnya. Jika lumbung dalam keadaan kotor maka tikus akan mudah menyerang, untuk pencegahan pengganggu berupa tikus dapat juga menggunakan alat perangkap, untuk penggunaan pestisida digunakan  jika diperlukan saja.
Sedangkan penyimpanan gabah menggunakan kemasan karung, terlebih dahulu kita harus memperhatikan karung yang akan menjadi tempat penyimpanan gabah. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      kemasan karung harus dapat melindungi gabah dari kerusakan dalam pengangkutan dan atau penyimpanan.
2.      kemasan karung tidak boleh mengakibatkan kerusakan atau pencemaran terhadap gabah yang disimpannya. Oleh karena itu bahan kemasan/ karung dan karung tidak membawa organisme pengganggu tanaman seperti serangga hama
3.      kemasan karung harus kuat, dapat menahan tumpukan dan melindungi fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat mempertahankan keseragaman.
Penyimpanan menggunakan karung tidak lepas dari kekurangan tetapi juga mempunyai kelebihan. Kelebihan dari penyimpanan menggunakan karung ini adalah gabah dapat diaerasi secara alami karena karung memiliki lubang-lubang kecil, kemudian selain itu karung dapat diberikan label dan diisi gabah dari berbagai jenis sehingga dapat disimpan secara terpisah misalnya gabah untuk benih disimpan secara terpisah dengan gabah untuk konsumsi, kelebihan yang selanjutnya adalah karung mudah dipindah-pindah dan dapat disimpan di rumah,
Sedangkan untuk kekurangannnya yaitu karung mudah rusak, maka dapat dikatakan relatif mahal karena hanya bisa dipakai satu atau dua kali saja, disamping itu juga tidak dapat melindungi dari ancaman air, serangga ataupun hama tikus.
Adapun langkah-langkah penyimpanan gabah menggunakan karung yaitu Gabah dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar airnya berkisar anatara 12 – 14% kemudian karung untuk penyimpanan dibersihkan agar bebas dari hama dan penyakit. Selanjutnya gabah yang telah kering tersebut dimasukkan ke dalam karung yang sudah bersih, kondisi gabah diperiksa setiap 2 minggu, jangan sampai gabah menjadi panas, bau, berkutu dan sebagainya. Karung tempat pengemasan gabah jangan ditaruh langsung diatas lantai atau menempel dinding gudang, hal tersebut untuk menjaga agar gabah tidak lembab. Dan langkah yang terakhir yaitu tumpukan karung disusun secara rapi dan upayakan ada sirkulasi udara yang baik.
·        Penyimpanan Modern
Penyimpanan secara modern ini dapat berupa penyimpanan tertutup/hermetic (kedap udara), penyimpanan dengan cara ini jarang digunakan oleh para petani. Penyimpanan kedap udara ini mencakup penempatan gabah ke dalam wadah yang menghentikan pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan.
Penyimpanan kedap udara ini dapat menggunakan karung super IRRI, Peengemasn dengan karung ini, tidak digunakan langsung akan tetapi sebagai pelapis dalam karung pengemasan seperti karung goni ataupun karung plastik. Jenis karung ini dirancang untuk menyinpan gabah/ benih sampai 50 kg.
Karung super IRRI tersebut  dapat memperpanjang masa kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12 bulan atau dapat menjaga viabilitas gabah serta menjaga kualitas gabah karena dengan penyimpanan kedap udara ini dapat menjaga stabilitas kandungan air gabah. Selain itu dapat mengendalikan hama serangga digudang tanpa menggunakan insektisida, hal tersbut dapat terjadi karenakarung super IRRI dapat mengurangi aliran oksigen ataupun uap air ke udara luar.Jika ditutup dengan baik, respirasi (penguapan) gabah dapat ditekan. Dengan terjadinya pengurangan tingkat oksigen ini maka akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu, stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat kebasahan dan kekeringan dari gabah.
Penyimpanan menggunakan karung ini dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan karung super IRRI tersebut kedalam karung goni atau karung plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah kemudian karung super diisi dengan gabah kering dengan kadar air kurang dari 14%. Selanjutnya  udara diatas gabah dihilangkan dengan menguatkan ikatannya, karung ditutup dengan cara memelintir bagian atas plastik, kemudian lipat menjadi dua. Selanjutnya, ikat ujungnya dengan karet atau selotip yang kuat. Dan langkah yang terakhir tutup bagian luar karung dengan hati-hati agar gabah yang disimpannya itu tidak menusuk atau membuat karung super IRRI bocor.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan  tersebut, pengolahan pasca panen sangat penting terutama penyimpanan gabah. Cara penyimpanan gabah perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar kehilangan hasil atau susut bobot gabah (padi) yang diakibatkan oleh serangga, dan respirasi dapat berkurang atau bahkan meniadakan susut bobot tersebut. Penyimpanan gabah yang dianggap paling efektif adalah penyimpanan dengan cara hermetic (kedap udara)  karena penyimpanan ini menghentikan pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan sehingga akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu, stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat kebasahan dan kekeringan dari gabah.

SUMBER
·       http://sumsel.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/53-it-1/166 pnyimpn-bnh
·       http://penyuluhthl.wordpress.com/2011/05/20/menyimpan-gabah-curah-dalam-lumbung/
·       http://penatanian.blogspot.com/2010/09/tata-cara-penyimpanan-pengemasan-maupun.html

PENYIMPANAN PADI (GABAH)

Salah satu masalah utama bagi masyarakat adalah masalah bahan pangan, yaitu berkaitan dengan dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Padi merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi perhatian, terutama berkaitan dengan pemenuhannya sebagai makanan pokok bagi masyarakat khususnya Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan pertambahan penduduk yang cepat. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan pangan pun akan meningkat. Dari beberapa sumber yang ada Indonesia dikatakan masih memiliki sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, namun masih banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan kebutuhan pangan yang mencukupi khususnya beras. Hal tersebut berkaitan dengan permasalahan kurangnya ketersediaan beras yang diakibatkan karena tingginya tingkat kehilangan pasca panen dari padi.
Tingginya tingkat kehilangan pasca panen padi dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena kurang tersedianya alat dan mesin pertanian yang memadai, pengolahan pasca panen yang kurang baik, masih banyak para petani yang menggunakan cara-cara tradisional dalam pemanenannya sehingga gabah banyak tercecer, selain itu pengelolaan hasil panen yang kurang optimal terutama dalam hal penyimpanan gabah (padi) tersebut.
 Permasalahan - permasalahan tersebut harus segera diatasi, dengan adanya penyediaan alat dan mesin pertanian dengan teknologi yang memadai, adanya penyuluhan kepada para petani dalam penggunaan alat dan mesin pertanian tersebut, karena  tidak sedikit para petani yang belum paham mngenai penggunaan alat dan mesin pertanian. Penyimpanan gabah pun menjadi bagian utama yang harus dikelola dengan baik karena berpengaruh langsung terhadap banyak sedikitnya gabah yang akan digiling nanti. Dengan adanya penyimpanan gabah yang baik maka gabah akan terhindar dari kerusakan, maupun gangguan dari hama ataupun dari kehilangan sebagian hasil gabah.

Penyimpanan Gabah
Penyimpanan gabah dilakukan untuk mempertahankan agar gabah dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu tertentu. Pengelolaan dan penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya respirasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gabah, selain itu akan tumbuh jamur serta munculnya beberapa pengganggu seperti tikus dan serangga-serangga yang dapat memakan gabah sehingga akan menyebabkan mutu gabah menjadi turun.
Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa cara penyimpanan gabah, agar gabah tidak mudah rusak ataupun mengurangi gangguan dari serangga-serangga yang dapat menurunkan mutu, beberapa cara tersebut yaitu :
·        Penyimpanan Secara Tradisional
Penyimpanan secara tradisional sering digunakan oleh para petani. Penyimpanan secara tradisonal ini dapat dilakukan dengan penyimpanan gabah di dalam lumbung ataupun didalam karung.
Penyimpanan gabah di dalam lumbung dapat dilakukan dengan sistem curah, yaitu gabah yang sudah kering dicurahkan pada suatu tempat (lumbung) yang dianggap aman dari ganggunan hama mau pun cuaca. Gabah yang akan  di simpan ini adalah gabah yang dalam keadaan kering dan sejuk (tidak panas) dan diupayakan gabah yang disimpannya itu bebas dari ganggunan serangga hama gudang, gangguan tikus, burung atau gangguan lainnya.  Sebelum melakukan penyimpanan, gabah dan lumbung harus dibersihkan terlebih dahulu. Gabah harus dibersihkan dari debu, kotoran maupun dari serangga hama sedangkan lumbung untuk penyimpanan harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan pembersihan lumbung dari kotoran, hama, dan sisa gabah sebelumnya. Jika lumbung dalam keadaan kotor maka tikus akan mudah menyerang, untuk pencegahan pengganggu berupa tikus dapat juga menggunakan alat perangkap, untuk penggunaan pestisida digunakan  jika diperlukan saja.
Sedangkan penyimpanan gabah menggunakan kemasan karung, terlebih dahulu kita harus memperhatikan karung yang akan menjadi tempat penyimpanan gabah. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      kemasan karung harus dapat melindungi gabah dari kerusakan dalam pengangkutan dan atau penyimpanan.
2.      kemasan karung tidak boleh mengakibatkan kerusakan atau pencemaran terhadap gabah yang disimpannya. Oleh karena itu bahan kemasan/ karung dan karung tidak membawa organisme pengganggu tanaman seperti serangga hama
3.      kemasan karung harus kuat, dapat menahan tumpukan dan melindungi fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat mempertahankan keseragaman.
Penyimpanan menggunakan karung tidak lepas dari kekurangan tetapi juga mempunyai kelebihan. Kelebihan dari penyimpanan menggunakan karung ini adalah gabah dapat diaerasi secara alami karena karung memiliki lubang-lubang kecil, kemudian selain itu karung dapat diberikan label dan diisi gabah dari berbagai jenis sehingga dapat disimpan secara terpisah misalnya gabah untuk benih disimpan secara terpisah dengan gabah untuk konsumsi, kelebihan yang selanjutnya adalah karung mudah dipindah-pindah dan dapat disimpan di rumah,
Sedangkan untuk kekurangannnya yaitu karung mudah rusak, maka dapat dikatakan relatif mahal karena hanya bisa dipakai satu atau dua kali saja, disamping itu juga tidak dapat melindungi dari ancaman air, serangga ataupun hama tikus.
Adapun langkah-langkah penyimpanan gabah menggunakan karung yaitu Gabah dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar airnya berkisar anatara 12 – 14% kemudian karung untuk penyimpanan dibersihkan agar bebas dari hama dan penyakit. Selanjutnya gabah yang telah kering tersebut dimasukkan ke dalam karung yang sudah bersih, kondisi gabah diperiksa setiap 2 minggu, jangan sampai gabah menjadi panas, bau, berkutu dan sebagainya. Karung tempat pengemasan gabah jangan ditaruh langsung diatas lantai atau menempel dinding gudang, hal tersebut untuk menjaga agar gabah tidak lembab. Dan langkah yang terakhir yaitu tumpukan karung disusun secara rapi dan upayakan ada sirkulasi udara yang baik.
·        Penyimpanan Modern
Penyimpanan secara modern ini dapat berupa penyimpanan tertutup/hermetic (kedap udara), penyimpanan dengan cara ini jarang digunakan oleh para petani. Penyimpanan kedap udara ini mencakup penempatan gabah ke dalam wadah yang menghentikan pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan.
Penyimpanan kedap udara ini dapat menggunakan karung super IRRI, Peengemasn dengan karung ini, tidak digunakan langsung akan tetapi sebagai pelapis dalam karung pengemasan seperti karung goni ataupun karung plastik. Jenis karung ini dirancang untuk menyinpan gabah/ benih sampai 50 kg.
Karung super IRRI tersebut  dapat memperpanjang masa kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12 bulan atau dapat menjaga viabilitas gabah serta menjaga kualitas gabah karena dengan penyimpanan kedap udara ini dapat menjaga stabilitas kandungan air gabah. Selain itu dapat mengendalikan hama serangga digudang tanpa menggunakan insektisida, hal tersbut dapat terjadi karenakarung super IRRI dapat mengurangi aliran oksigen ataupun uap air ke udara luar.Jika ditutup dengan baik, respirasi (penguapan) gabah dapat ditekan. Dengan terjadinya pengurangan tingkat oksigen ini maka akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu, stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat kebasahan dan kekeringan dari gabah.
Penyimpanan menggunakan karung ini dilakukan dengan terlebih dahulu memasukkan karung super IRRI tersebut kedalam karung goni atau karung plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah kemudian karung super diisi dengan gabah kering dengan kadar air kurang dari 14%. Selanjutnya  udara diatas gabah dihilangkan dengan menguatkan ikatannya, karung ditutup dengan cara memelintir bagian atas plastik, kemudian lipat menjadi dua. Selanjutnya, ikat ujungnya dengan karet atau selotip yang kuat. Dan langkah yang terakhir tutup bagian luar karung dengan hati-hati agar gabah yang disimpannya itu tidak menusuk atau membuat karung super IRRI bocor.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan  tersebut, pengolahan pasca panen sangat penting terutama penyimpanan gabah. Cara penyimpanan gabah perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar kehilangan hasil atau susut bobot gabah (padi) yang diakibatkan oleh serangga, dan respirasi dapat berkurang atau bahkan meniadakan susut bobot tersebut. Penyimpanan gabah yang dianggap paling efektif adalah penyimpanan dengan cara hermetic (kedap udara)  karena penyimpanan ini menghentikan pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan sehingga akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu, stabilitas pengendalian kandungan air gabah didalam karung menjaga tingkat kebasahan dan kekeringan dari gabah.

SUMBER
·       http://sumsel.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/53-it-1/166 pnyimpn-bnh
·       http://penyuluhthl.wordpress.com/2011/05/20/menyimpan-gabah-curah-dalam-lumbung/
·       http://penatanian.blogspot.com/2010/09/tata-cara-penyimpanan-pengemasan-maupun.html