Pohon gaharu merupakan
salah satu jenis tanaman yang paling banyak diburu orang. Penyebabnya yaitu
tingginya nilai ekonomis dari kayu gaharu itu sendiri. Tumbuhan yang memiliki
nama latin Aquilaria malaccensis ini bisa dikatakan merupakan tanaman saingan
dari kayu cendana. Bisa dikatakan demikian sebab keduanya memiliki nilai
ekonomis tinggi akibat kegunaannya sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis
wewangian yang dipakai manusia. Sekarang pohon gaharu tergolong spesies tanaman
yang rentan punah. Hal itu disebabkan minimnya jumlah bibit gaharu akibat
minimnya upaya pelestarian kayu gaharu.
Keunikan dari pohon gaharu
adalah proses terciptanya gubal gaharu atau damar wangi yaitu bahan yang
dipakai untuk bahan baku wewangian. Bila tanaman pada umumnya akan sakit dan
mati terinfeksi penyakit sehingga orang akan berusaha mencari cara
menyingkirkan tanaman dari segala infeksi, tapi semua itu tidak berlaku pada
pohon gaharu. Pohon gaharu ini akan bermanfaat akibat terinfeksi penyakit.
Infeksi ini terjadi akibat kapang parasit dari sejenis jamur yang bernama
Phaeoacremonium parasitica. Infeksi ini menjadikan terciptanya gubal gaharu
atau damar wangi.
Budidaya gaharu masih
sedikit dilakukan, baru beberapa orang saja yang melakukannya. Hal itu tidak
lepas dari masih rendahnya kesadaran masyarakat, mereka lebih senang mencari
kayu gaharu dari hutan bahkan penjarahan pohon gaharu dilokasi budidaya kerap
terjadi.
Baru akhir-akhir ini disaat
pohon gaharu mulai langka dan harga jual getahnya semakin mahal. Usaha budidaya
gaharu menjadi semakin dilirik pengusaha. Di Indonesia pengembangan pohon
gaharu dilakukan di Nusa Tenggara Timur. Untuk melakukakan budidaya gaharu
mudah hanya saja harus memiliki lahan yang cukup luas bila menginginkan hasil
yang fantastis. Pohon gaharu memiliki sifat seperti tanaman hutan pada umumnya,
untuk budidaya bisa dilakukan dengan menanam bibit dari anakan induk gaharu
dengan jarak tanam sekitar tiga kali enam meter. Setelah umur sekitar 1 sampai
3 tahun bibit pohon gaharu sudah bisa dijual. Dan bila tanaman mencapai usia 5
sampai 8 tahun bisa dipanen getahnya, tapi sebelumnya disuntik dahulu obat
pemuncul getah atau dengan kata lain obat yang menjadikan pohon gaharu
terinfeksi.
Sumber:
http://duniatanaman.com/pohon-gaharu-sebuah-alternatif-baru.html