Peran faktor-faktor lingkungan (Cahaya, temperatur, CO2 , dan Air) bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Senin, 31 Oktober 2011

| | |
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan hormonal, proses diferensiasi menghasilkan organ dengan fungsi yang berbeda sedangkan pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan jumlah sel yang tidak dapat kembali. Kedua hal tersebut memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya saja pada tanaman, dengan tumbuh dan berkembang tanaman dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman sangat dipengeruhi oleh berbagai macam faktor, pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut pada dasarnya akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, suhu (temperatur), CO2, dan air. Faktor-faktor lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:
·        Cahaya
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis, cahaya juga berperan dalam respirasi dan peningkatan suhu. Fotosintesis pada tanaman tergantung oleh adanya cahaya, air dan karbondioksida tidak dapat langsung dapat menjadi zat gula (glukosa) tanpa adanya bantuan cahaya.
Tanaman tidak dapat menerima semua radiasi matahari, tanaman memerlukan intensitas cahaya dan panjang gelombang tertentu untuk berfotosintesis. Cahaya tampak dengan panjang gelombang 400 sampai dengan 700 nm merupakan cahaya yang dapat diserap tanaman pada umumnya. Selain memberikan manfaat bagi tanaman, cahaya juga dapat menhaghambat pertumbuhan tanaman, khususnya bagi tanaman yang masih muda. Hal tersebut terjadi karena cahaya menghambat hormon tertentu yaitu auksin yang berperan dalam merangsang pembelahan sel untuk pertumbuhan tanaman tersebut.
Masing-masing tanaman memiliki respon yang berbeda terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran yang dikenal dengan fotoperiodisme. Sehingga tanaman dapat digolongkan menjadi tanaman hari pendek, tanaman hari panjang, dan netral. Tanaman hari pendek merupakan tanaman yang membutuhkan lama penyinaran kurang dari 12 jam untuk pembungaanya, sedangkan untuk tanaman hari panjang membutuhkan lama penyinaran lebih dari 12 jam, dan tanaman hari netral membutuhkan lama penyinaran selama 12 jam yang digunakan untuk pembungaannya.
Kebutuhan intesitas cahaya juga berbeda tergantung dari jenis tanamannya. Tanaman C3 dan C4 memiliki kebutuhan intensitas cahaya yang berbeda. Kebutuhan intensitas cahaya C4 lebih tinggi dari pada tanaman C3 karena tingkat fotosintesis tanaman C4 yang tinggi hal tersebut disebabkan karena tanaman C4 memiliki lebih banyak kloroplas yang terdapat pada seludang pembuluh.
·        Suhu (Temperatur)
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting seperti bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Tanaman memiliki suhu optimum untuk tumbuh yaitu berkisar antara 15 0 C hingga 30 0 C karena enzim-anzim yang bekerja dalam tubuh tanaman membutuhkan suhu optimum tersebut, jika melewati suhu optimum maka selanjutnya yang terjadi adalah menurunnya aktivitas enzim.
Pengendalian proses-proses fisik dan kimiawi oleh suhu kemudian akan berlanjut pada pengendalian reaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia juga sangat dipengaruhi suhu, jika suhu semakin tinggi dalam batas tertentu reaksi pun semakin cepat.
Peningkatan suhu dapat dipengaruhi oleh peningkatan intensitas cahaya matahari. Jika kelembaban di sekitar tanaman rendah dan dengan adanya peningkatan suhu tekanan pun juga akan meningkat sehingga terjadi perbedaan potensial dalam tanaman yang dapat menyebabkan akar dapat menyerap unsur hara, proses transipirasi (hilangnya kandungan air dari tanaman) pun tinggi karena kelembaban disekitar tanaman rendah namun jika kelembaban tinggi proses transpirasi rendah karena di sekitar tanaman sudah jenuh dengan uap air.
Peningkatan suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman juga akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
Jika temperatur terlalu tinggi dapat menyebabkan laju transpirasi meningkat, bahkan dapat melampaui penyerapan air oleh akar tanaman selanjutnya akan mengakibatkan sel tanaman mengering dan akhirnya mati.

·        CO2
Tanaman memerlukan karbon dioksida sebagai bahan dasar berlangsungnya fotosintesis. Dengan adanya karbon dioksida, air dan cahaya matahari maka proses fotosintesis akan berjalan. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat tergantung pada proses fotosintesis, karena dalam proses tersebut dihasilkan karbohidrat yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Tanaman memililiki respon yang berbeda terhadap peningkatan konsentrasi karbon dioksida, tergantung dari jenis tanamannya. Tanaman C3 memiliki respon yang tinggi terhadap peningkatan karbondioksida jika dibandingkan dengan C4. Hal tersebut karena tanaman C3 memiliki titik kompensasi yang tinggi terhadap kebutuhan karbondioksida dibandingkan dengan tanaman C4.
·        Air
Air merupakan komponen utama penyusun sel makhluk hidup, berfungsi dalam fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembaban, dan memberikan turgor bagi sel.
Ketersediaan air bagi tanaman dapat mempengaruhi kondisi tanaman itu sendiri. Jika jumlah air terlalu banyak sampai menimbulkan genangan maka dapat menimbulkan cekaman aerasi bagi tanaman. Namun jika jumlahnya terlalu sedikit, maka akan  menimbulkan cekaman kekeringan. Sehingga diperlukan penglolaan air yang baik agar air dapat digunakan secara efisien dan berfungsi optimum bagi pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
Kekurangan (stres) air pada tanaman akan menyebabkan tekanan osmotik tinggi dan tekanan turgor menurun akibatnya stomata menutup sehingga proses difusi CO2 dari atmosfir ke tanaman juga menurun , proses fotosintesis pun juga ikut menurun. Hal tersebut tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena dapat menyebabkan tanaman tidak dapat membuat makanannya yang nantinya diakhiri dengan kelayuan dan kematian tanaman itu sendiri.

Berbagai sumber.

Peran faktor-faktor lingkungan (Cahaya, temperatur, CO2 , dan Air) bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Perkembangan merupakan suatu proses perubahan hormonal, proses diferensiasi menghasilkan organ dengan fungsi yang berbeda sedangkan pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan jumlah sel yang tidak dapat kembali. Kedua hal tersebut memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya saja pada tanaman, dengan tumbuh dan berkembang tanaman dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman sangat dipengeruhi oleh berbagai macam faktor, pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut pada dasarnya akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, suhu (temperatur), CO2, dan air. Faktor-faktor lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:
·        Cahaya
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis, cahaya juga berperan dalam respirasi dan peningkatan suhu. Fotosintesis pada tanaman tergantung oleh adanya cahaya, air dan karbondioksida tidak dapat langsung dapat menjadi zat gula (glukosa) tanpa adanya bantuan cahaya.
Tanaman tidak dapat menerima semua radiasi matahari, tanaman memerlukan intensitas cahaya dan panjang gelombang tertentu untuk berfotosintesis. Cahaya tampak dengan panjang gelombang 400 sampai dengan 700 nm merupakan cahaya yang dapat diserap tanaman pada umumnya. Selain memberikan manfaat bagi tanaman, cahaya juga dapat menhaghambat pertumbuhan tanaman, khususnya bagi tanaman yang masih muda. Hal tersebut terjadi karena cahaya menghambat hormon tertentu yaitu auksin yang berperan dalam merangsang pembelahan sel untuk pertumbuhan tanaman tersebut.
Masing-masing tanaman memiliki respon yang berbeda terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran yang dikenal dengan fotoperiodisme. Sehingga tanaman dapat digolongkan menjadi tanaman hari pendek, tanaman hari panjang, dan netral. Tanaman hari pendek merupakan tanaman yang membutuhkan lama penyinaran kurang dari 12 jam untuk pembungaanya, sedangkan untuk tanaman hari panjang membutuhkan lama penyinaran lebih dari 12 jam, dan tanaman hari netral membutuhkan lama penyinaran selama 12 jam yang digunakan untuk pembungaannya.
Kebutuhan intesitas cahaya juga berbeda tergantung dari jenis tanamannya. Tanaman C3 dan C4 memiliki kebutuhan intensitas cahaya yang berbeda. Kebutuhan intensitas cahaya C4 lebih tinggi dari pada tanaman C3 karena tingkat fotosintesis tanaman C4 yang tinggi hal tersebut disebabkan karena tanaman C4 memiliki lebih banyak kloroplas yang terdapat pada seludang pembuluh.
·        Suhu (Temperatur)
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting seperti bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Tanaman memiliki suhu optimum untuk tumbuh yaitu berkisar antara 15 0 C hingga 30 0 C karena enzim-anzim yang bekerja dalam tubuh tanaman membutuhkan suhu optimum tersebut, jika melewati suhu optimum maka selanjutnya yang terjadi adalah menurunnya aktivitas enzim.
Pengendalian proses-proses fisik dan kimiawi oleh suhu kemudian akan berlanjut pada pengendalian reaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia juga sangat dipengaruhi suhu, jika suhu semakin tinggi dalam batas tertentu reaksi pun semakin cepat.
Peningkatan suhu dapat dipengaruhi oleh peningkatan intensitas cahaya matahari. Jika kelembaban di sekitar tanaman rendah dan dengan adanya peningkatan suhu tekanan pun juga akan meningkat sehingga terjadi perbedaan potensial dalam tanaman yang dapat menyebabkan akar dapat menyerap unsur hara, proses transipirasi (hilangnya kandungan air dari tanaman) pun tinggi karena kelembaban disekitar tanaman rendah namun jika kelembaban tinggi proses transpirasi rendah karena di sekitar tanaman sudah jenuh dengan uap air.
Peningkatan suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman juga akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
Jika temperatur terlalu tinggi dapat menyebabkan laju transpirasi meningkat, bahkan dapat melampaui penyerapan air oleh akar tanaman selanjutnya akan mengakibatkan sel tanaman mengering dan akhirnya mati.

·        CO2
Tanaman memerlukan karbon dioksida sebagai bahan dasar berlangsungnya fotosintesis. Dengan adanya karbon dioksida, air dan cahaya matahari maka proses fotosintesis akan berjalan. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat tergantung pada proses fotosintesis, karena dalam proses tersebut dihasilkan karbohidrat yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Tanaman memililiki respon yang berbeda terhadap peningkatan konsentrasi karbon dioksida, tergantung dari jenis tanamannya. Tanaman C3 memiliki respon yang tinggi terhadap peningkatan karbondioksida jika dibandingkan dengan C4. Hal tersebut karena tanaman C3 memiliki titik kompensasi yang tinggi terhadap kebutuhan karbondioksida dibandingkan dengan tanaman C4.
·        Air
Air merupakan komponen utama penyusun sel makhluk hidup, berfungsi dalam fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembaban, dan memberikan turgor bagi sel.
Ketersediaan air bagi tanaman dapat mempengaruhi kondisi tanaman itu sendiri. Jika jumlah air terlalu banyak sampai menimbulkan genangan maka dapat menimbulkan cekaman aerasi bagi tanaman. Namun jika jumlahnya terlalu sedikit, maka akan  menimbulkan cekaman kekeringan. Sehingga diperlukan penglolaan air yang baik agar air dapat digunakan secara efisien dan berfungsi optimum bagi pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
Kekurangan (stres) air pada tanaman akan menyebabkan tekanan osmotik tinggi dan tekanan turgor menurun akibatnya stomata menutup sehingga proses difusi CO2 dari atmosfir ke tanaman juga menurun , proses fotosintesis pun juga ikut menurun. Hal tersebut tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena dapat menyebabkan tanaman tidak dapat membuat makanannya yang nantinya diakhiri dengan kelayuan dan kematian tanaman itu sendiri.

Berbagai sumber.