Bendungan Batujai |
Bendungan batujai adalah bendungan yang berada pada desa Penujak, Batujai. Bendungan mulai beroperasi sekitar tahun 1980an, tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatasi
masalah kekeringan yang terjadi pada daerah Lombok Selatan, karena pada sekitar
tahun 1960 lombok selatan mengalami kekeringan yang juga menyebabkan kelaparan.
Dengan adanya masalah tersebut maka dibangunlah bendungan batujai sebagai
solusi mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Sumber air dari bendungan batujai ini
adalah berasal dari air hujan, daerah-daerah aliran sungai (DAS) akan mengirim
air ke sungai disekitar
bendungan selanjutnya air akan dikirim ke dalam
bendungan Batujai tersebut. Bendungan
ini membantu dalam pengairan lahan pertanian, pembukaan pintu air akan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan irigasi di lahan pertanian yang ada.
Bendungan ini memiliki 4 pintu air, masing-masing pintu air mengairi daerah
yang berbeda.
Tidak lepas
dari kegunaannya sebagai penyalur air, bendungan ini juga mempunyai masalah
yang harus ditanggulangi. Masalah tersebut dapat berupa pendangkalan, kedalaman
bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi
6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Dari bebrapa sumber diketahui pada tahun 2004, jumlah daya tampung
bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi
sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal.
Pendangkalan
bendungan dapat diakibatkan karena sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar
bendungan serta banyaknya tanaman air seperti enceng gondok. Pada saat
pengamatan dapat terlihat ada banyak sekali tanaman enceng gondok yang menutupi
permukaan air bendungan. Sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan
yang mengakibatkan pendangkalan tersebut akan berdampak buruk pada daerah
sekitar bendungan. Daerah atau wilayah yang semulanya bukan merupakan wilayah
bendungan menjadi tergenang dengan air, karena air dari bendungan meluap ke
wilayah tersebut. Sedangkan tanaman enceng gondok yang memenuhi permukaan air,
dapat juga menimbulkan masalah berupa pendangkalan karena tanaman tersebut
membawa lumpur di akarnya juga membawa kotoran sehingga menjadi tidak baik untuk
mutu air. Tanaman enceng gondok tersebut juga dapat menguapkan air karena
tanaman tersebut bertranspirasi, apalagi jumlahnya dalam kapasitas yang banyak
sehingga dapat menguapkan air dalam jumlah banyak pula. Permasalahan bukan
hanya dari bendungan itu sendiri, daerah yang menjadi pinggiran bendungan pun
perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik agar kelestariannya tetap terjaga,
dan apabila telah terjaga dengan baik daerah tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai area wisata.
Pada umumnya bendungan memiliki beberapa
saluran irigasi, diantaranya saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder
dan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi primer adalah saluran
irigasi yang membawa air dari jaringan utama (bendungan) ke saluran sekunder
dan cabang-cabang saluran tersier yang dialiri, saluran ini merupakan saluran
yang berhubungan langsung dengan jaringan utamanya yaitu bendungan. Saluran
irigasi sekunder merupakan saluran irigasi yang membawa air dari saluran primer
ke saluran-saluran tersier, sedangkan saluran tersier merupakan saluran yang
berhubungan langsung dengan lahan pertanian, saluran ini langsung mengairi ke
sawah-sawah petani melalui cabang-cabang dari saluran tersier itu sendiri atau
bisa disebut dengan saluran kuarter. Pada saat praktikum praktikan hanya dapat mengamati
saluran irigasi primer dan sekunder dari bendungan batujai, saluran tersier
tidak dapat diamati karena saluran tersier tersebut berhubungan langsung dengan
lahan pertanian sedangkan para praktikan tidak turun langsung pada daerah
pertaniannya dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari bendungan. Gambar Bendungan Batujai:
Pengukur ketinggian Air
|
Pengukur tinggi permukaan air |
Pemandangannya juga baguss looh ^^
|
Pintu Air dan saluran irigasi utama
|
Jalan menuju Bendungan
|
Enceng Gondok merupakan salah satu
permasalahan pada Bendungan Batujai
Jembatan Bendungan
|
0 komentar:
Posting Komentar