BENDUNGAN BATUJAI

Jumat, 23 November 2012

| | |
Bendungan Batujai
Bendungan batujai adalah bendungan yang berada pada desa Penujak, Batujai. Bendungan mulai beroperasi sekitar tahun 1980an, tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi pada daerah Lombok Selatan, karena pada sekitar tahun 1960 lombok selatan mengalami kekeringan yang juga menyebabkan kelaparan. Dengan adanya masalah tersebut maka dibangunlah bendungan batujai sebagai solusi mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Sumber air dari bendungan batujai ini adalah berasal dari air hujan, daerah-daerah aliran sungai (DAS) akan mengirim air ke sungai disekitar bendungan selanjutnya air akan dikirim ke dalam bendungan Batujai tersebut. Bendungan ini membantu dalam pengairan lahan pertanian, pembukaan pintu air akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan irigasi di lahan pertanian yang ada. Bendungan ini memiliki 4 pintu air, masing-masing pintu air mengairi daerah yang berbeda.
Tidak lepas dari kegunaannya sebagai penyalur air, bendungan ini juga mempunyai masalah yang harus ditanggulangi. Masalah tersebut dapat berupa pendangkalan, kedalaman bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi 6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Dari bebrapa sumber diketahui pada tahun 2004, jumlah daya tampung bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal. Pendangkalan bendungan dapat diakibatkan karena sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan serta banyaknya tanaman air seperti enceng gondok. Pada saat pengamatan dapat terlihat ada banyak sekali tanaman enceng gondok yang menutupi permukaan air bendungan. Sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan yang mengakibatkan pendangkalan tersebut akan berdampak buruk pada daerah sekitar bendungan. Daerah atau wilayah yang semulanya bukan merupakan wilayah bendungan menjadi tergenang dengan air, karena air dari bendungan meluap ke wilayah tersebut. Sedangkan tanaman enceng gondok yang memenuhi permukaan air, dapat juga menimbulkan masalah berupa pendangkalan karena tanaman tersebut membawa lumpur di akarnya juga membawa kotoran sehingga menjadi tidak baik untuk mutu air. Tanaman enceng gondok tersebut juga dapat menguapkan air karena tanaman tersebut bertranspirasi, apalagi jumlahnya dalam kapasitas yang banyak sehingga dapat menguapkan air dalam jumlah banyak pula. Permasalahan bukan hanya dari bendungan itu sendiri, daerah yang menjadi pinggiran bendungan pun perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik agar kelestariannya tetap terjaga, dan apabila telah terjaga dengan baik daerah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai area wisata. 
Pada umumnya bendungan memiliki beberapa saluran irigasi, diantaranya saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi primer adalah saluran irigasi yang membawa air dari jaringan utama (bendungan) ke saluran sekunder dan cabang-cabang saluran tersier yang dialiri, saluran ini merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan jaringan utamanya yaitu bendungan.  Saluran irigasi sekunder merupakan saluran irigasi yang membawa air dari saluran primer ke saluran-saluran tersier, sedangkan saluran tersier merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan lahan pertanian, saluran ini langsung mengairi ke sawah-sawah petani melalui cabang-cabang dari saluran tersier itu sendiri atau bisa disebut dengan saluran kuarter. Pada saat praktikum praktikan hanya dapat mengamati saluran irigasi primer dan sekunder dari bendungan batujai, saluran tersier tidak dapat diamati karena saluran tersier tersebut berhubungan langsung dengan lahan pertanian sedangkan para praktikan tidak turun langsung pada daerah pertaniannya dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari bendungan. Gambar Bendungan Batujai:
Pengukur ketinggian Air
Pengukur tinggi permukaan air
Pemandangannya juga baguss looh ^^

         























































































Pintu Air dan saluran irigasi utama
  











































































































































































Jalan menuju Bendungan
Enceng Gondok merupakan salah satu 
permasalahan pada Bendungan Batujai

Jembatan Bendungan

0 komentar:

Posting Komentar

BENDUNGAN BATUJAI

Bendungan Batujai
Bendungan batujai adalah bendungan yang berada pada desa Penujak, Batujai. Bendungan mulai beroperasi sekitar tahun 1980an, tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi pada daerah Lombok Selatan, karena pada sekitar tahun 1960 lombok selatan mengalami kekeringan yang juga menyebabkan kelaparan. Dengan adanya masalah tersebut maka dibangunlah bendungan batujai sebagai solusi mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Sumber air dari bendungan batujai ini adalah berasal dari air hujan, daerah-daerah aliran sungai (DAS) akan mengirim air ke sungai disekitar bendungan selanjutnya air akan dikirim ke dalam bendungan Batujai tersebut. Bendungan ini membantu dalam pengairan lahan pertanian, pembukaan pintu air akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan irigasi di lahan pertanian yang ada. Bendungan ini memiliki 4 pintu air, masing-masing pintu air mengairi daerah yang berbeda.
Tidak lepas dari kegunaannya sebagai penyalur air, bendungan ini juga mempunyai masalah yang harus ditanggulangi. Masalah tersebut dapat berupa pendangkalan, kedalaman bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi 6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Dari bebrapa sumber diketahui pada tahun 2004, jumlah daya tampung bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal. Pendangkalan bendungan dapat diakibatkan karena sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan serta banyaknya tanaman air seperti enceng gondok. Pada saat pengamatan dapat terlihat ada banyak sekali tanaman enceng gondok yang menutupi permukaan air bendungan. Sedimentasi atau penumpukan lumpur di dasar bendungan yang mengakibatkan pendangkalan tersebut akan berdampak buruk pada daerah sekitar bendungan. Daerah atau wilayah yang semulanya bukan merupakan wilayah bendungan menjadi tergenang dengan air, karena air dari bendungan meluap ke wilayah tersebut. Sedangkan tanaman enceng gondok yang memenuhi permukaan air, dapat juga menimbulkan masalah berupa pendangkalan karena tanaman tersebut membawa lumpur di akarnya juga membawa kotoran sehingga menjadi tidak baik untuk mutu air. Tanaman enceng gondok tersebut juga dapat menguapkan air karena tanaman tersebut bertranspirasi, apalagi jumlahnya dalam kapasitas yang banyak sehingga dapat menguapkan air dalam jumlah banyak pula. Permasalahan bukan hanya dari bendungan itu sendiri, daerah yang menjadi pinggiran bendungan pun perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik agar kelestariannya tetap terjaga, dan apabila telah terjaga dengan baik daerah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai area wisata. 
Pada umumnya bendungan memiliki beberapa saluran irigasi, diantaranya saluran irigasi primer, saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi primer adalah saluran irigasi yang membawa air dari jaringan utama (bendungan) ke saluran sekunder dan cabang-cabang saluran tersier yang dialiri, saluran ini merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan jaringan utamanya yaitu bendungan.  Saluran irigasi sekunder merupakan saluran irigasi yang membawa air dari saluran primer ke saluran-saluran tersier, sedangkan saluran tersier merupakan saluran yang berhubungan langsung dengan lahan pertanian, saluran ini langsung mengairi ke sawah-sawah petani melalui cabang-cabang dari saluran tersier itu sendiri atau bisa disebut dengan saluran kuarter. Pada saat praktikum praktikan hanya dapat mengamati saluran irigasi primer dan sekunder dari bendungan batujai, saluran tersier tidak dapat diamati karena saluran tersier tersebut berhubungan langsung dengan lahan pertanian sedangkan para praktikan tidak turun langsung pada daerah pertaniannya dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari bendungan. Gambar Bendungan Batujai:
Pengukur ketinggian Air
Pengukur tinggi permukaan air
Pemandangannya juga baguss looh ^^

         























































































Pintu Air dan saluran irigasi utama
  











































































































































































Jalan menuju Bendungan
Enceng Gondok merupakan salah satu 
permasalahan pada Bendungan Batujai

Jembatan Bendungan

0 komentar on "BENDUNGAN BATUJAI"

Posting Komentar