Materi Dasar-Dasar Manajemen first

Senin, 12 November 2012

| | |
 Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang  serta sumber  daya organisasi lainnya untuk mewujudkan tujuan organisasi dan untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Dalam manajemen, kegiatan atau prosesnya tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen yang dapat membantu dalam pencapaian sasaran ataupun tujuan. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat yaitu:
1.       Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.      Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.  Pengarahan (Actualization) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4. Pengawasan  (Controlling) kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengndalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah dmi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
    Manajemen dapat diterapkan dalam kehidupan kita, misalnya dalam pembuatan pupuk kompos. Kita perlu memanajemen setiap kegiatan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut dengan memperhatikan fungsi-fungsi manjemennya agar mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pupuk kompos dalam pengaplikasiannya untuk tanaman memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pupuk yang berbahan dasar kimia, selain dapat membantu pertumbuhan maupun perkembangan tanaman dengan baik dan dapat menekan biaya produksi karena harganya yang terjangkau, juga ramah terhadap lingkungan. Artinya dalam pengaplikasiannya penggunanaan pupuk kompos tidak menimbulkan masalah pada lingkungan, misalnya saja jika digunakan beberapa kali tidak akan meracuni tanah ataupun air. Namun penggunaan pupuk kompos dikalangan petani relatif sedikit, disamping karena telah banyaknya penggunaan pupuk kimia, disebabkan juga oleh kurangnya jumlah pupuk kompos yang dihasilkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani. Dengan melihat beberapa keuntungan yang ditimbulkan karena penggunaan pupuk kompos oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah manajemen dalam pembuatan pupuk kompos agar dapat mencapai sasaran secara efektif dan efisien  yaitu dapat memenuhi kebutuhan pupuk para petani sekaligus memberikan beberapa keuntungan bagi para petani.
        Dalam pembuatan pupuk kompos kita perlu menerapkan langkah-langkah memanajemen yang juga merupakan fungsi-fungsi manajemen. Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (Planning) terhadap apa yang akan dilakukan dengan sumber yang dimiliki agar dapat memenuhi tujuan. Perencanaan terhadap uang (modal) merupakan hal penting karena uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai. Modal sebaiknya tidak didapatkan dari pinjaman yang nantinya akan bersifat riba, karena riba merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dengan memanajemen pembuatan pupuk kompos tersebut sesungguhnya yang kita harapkan adalah apa yang kita lakukan bisa bermanfaat di tengah masyarakat dan juga mendapat  ridho Allah, oleh karena itu agar segala yang kita lakukan diridhoi Allah mulailah mendapatkan modal dengan cara yang halal bukan dengan riba. Seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 275 yang artinya: ” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadannya larangan dari Tuhan-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Selanjutnya adalah perencanaan pada sumber daya manusia yang dimiliki.. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Perencanaan dalam bahan yang digunakan juga merupakan hal penting. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Dalam pembuatan pupuk kompos ini tentunya kita harus mnegetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan serta berapa takaran yang diinginkan untuk bahan- bahan tersebut, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani kita memerlukan bahan-bahan seperti EM4 dengan takaran 500 ml, sisa bahan organik 200 kg, kotoran hewan 150 kg, dedak 50 kg, air gula merah 500 ml, dan menggunakan air secukupnya kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam tong plastik, semuanya dicampur setelah itu ditambahkan air secukupnya, setelah itu ditutup dan dibiarkan selama 2 hari. Setelah bahan-bahan tersebut telah menjadi produk berupa pupuk kompos, maka pupuk kompios tersebut siap dipasarkan. Perencanaan pemasaran perlu dilakukan, memasarkan produk (barang jadi) tentunya sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Kita harus menentukan target pemasaran, khususnya untuk pupuk kompos yang telah dibuat, maka target pasarnya adalah para petani, maupun penjual pupuk untuk pertanian. Penentuan harga pun akan menjadi faktor penting, harga yang diberikan tentunya disesuaikan dengan daya beli para konsumen dan jangan terlalu banyak mengambil keuntungan sebab ditakutkan akan menjadi riba seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai surat Al-baqarah ayat 275.
Langkah selanjutnya dalam manajemen adalah pengorganisasian (Organizing). Langkah ini dilakukan dengan membagi tugas ataupun kegiatan yang telah direncanakan. Misalnya dalam pembuatan pupuk kompos ini, para pelakunya ada yang bertugas untuk pengumpulan modal, ada yang bertugas dalam pencarian bahan dan pembuatannya hingga menjadi pupuk, ada yang bertugas mengatur tenaga kerja yang ada, dan ada yang bertugas mengatur pemasarannya. Hal ini dilakukan agar efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Pengarahan (Actualization) adalah langkah yang dilakukan dengan mengusahakan semua anggota kelompok atau pelaku dalam pembuatan pupuk kompos untuk berusaha agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Pada langkah ini setiap anggota kelompok harusnya saling bekerja sama sehingga nantinya akan mempermudah dalam pencapaian tujuan.
Langkah yang terakhir adalah pengawasan (Controlling), langkah ini dilakukan dengan penilaian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya apakah telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau belum. Dan bila perlu diadakan pengkoreksian agar pembuatan pupuk kompos dapat memenuhi tujuan semula yaitu memenuhi kebutuhan pupuk para petani sekaligus menguntungkan petani dalam beberapa hal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam keuntungan penggunaan pupuk kompos.

0 komentar:

Posting Komentar

Materi Dasar-Dasar Manajemen first

 Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang  serta sumber  daya organisasi lainnya untuk mewujudkan tujuan organisasi dan untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Dalam manajemen, kegiatan atau prosesnya tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen yang dapat membantu dalam pencapaian sasaran ataupun tujuan. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat yaitu:
1.       Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.      Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.  Pengarahan (Actualization) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4. Pengawasan  (Controlling) kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengndalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah dmi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
    Manajemen dapat diterapkan dalam kehidupan kita, misalnya dalam pembuatan pupuk kompos. Kita perlu memanajemen setiap kegiatan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut dengan memperhatikan fungsi-fungsi manjemennya agar mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pupuk kompos dalam pengaplikasiannya untuk tanaman memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pupuk yang berbahan dasar kimia, selain dapat membantu pertumbuhan maupun perkembangan tanaman dengan baik dan dapat menekan biaya produksi karena harganya yang terjangkau, juga ramah terhadap lingkungan. Artinya dalam pengaplikasiannya penggunanaan pupuk kompos tidak menimbulkan masalah pada lingkungan, misalnya saja jika digunakan beberapa kali tidak akan meracuni tanah ataupun air. Namun penggunaan pupuk kompos dikalangan petani relatif sedikit, disamping karena telah banyaknya penggunaan pupuk kimia, disebabkan juga oleh kurangnya jumlah pupuk kompos yang dihasilkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani. Dengan melihat beberapa keuntungan yang ditimbulkan karena penggunaan pupuk kompos oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah manajemen dalam pembuatan pupuk kompos agar dapat mencapai sasaran secara efektif dan efisien  yaitu dapat memenuhi kebutuhan pupuk para petani sekaligus memberikan beberapa keuntungan bagi para petani.
        Dalam pembuatan pupuk kompos kita perlu menerapkan langkah-langkah memanajemen yang juga merupakan fungsi-fungsi manajemen. Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (Planning) terhadap apa yang akan dilakukan dengan sumber yang dimiliki agar dapat memenuhi tujuan. Perencanaan terhadap uang (modal) merupakan hal penting karena uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai. Modal sebaiknya tidak didapatkan dari pinjaman yang nantinya akan bersifat riba, karena riba merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dengan memanajemen pembuatan pupuk kompos tersebut sesungguhnya yang kita harapkan adalah apa yang kita lakukan bisa bermanfaat di tengah masyarakat dan juga mendapat  ridho Allah, oleh karena itu agar segala yang kita lakukan diridhoi Allah mulailah mendapatkan modal dengan cara yang halal bukan dengan riba. Seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 275 yang artinya: ” Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadannya larangan dari Tuhan-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Selanjutnya adalah perencanaan pada sumber daya manusia yang dimiliki.. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Perencanaan dalam bahan yang digunakan juga merupakan hal penting. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Dalam pembuatan pupuk kompos ini tentunya kita harus mnegetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan serta berapa takaran yang diinginkan untuk bahan- bahan tersebut, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani kita memerlukan bahan-bahan seperti EM4 dengan takaran 500 ml, sisa bahan organik 200 kg, kotoran hewan 150 kg, dedak 50 kg, air gula merah 500 ml, dan menggunakan air secukupnya kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam tong plastik, semuanya dicampur setelah itu ditambahkan air secukupnya, setelah itu ditutup dan dibiarkan selama 2 hari. Setelah bahan-bahan tersebut telah menjadi produk berupa pupuk kompos, maka pupuk kompios tersebut siap dipasarkan. Perencanaan pemasaran perlu dilakukan, memasarkan produk (barang jadi) tentunya sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Kita harus menentukan target pemasaran, khususnya untuk pupuk kompos yang telah dibuat, maka target pasarnya adalah para petani, maupun penjual pupuk untuk pertanian. Penentuan harga pun akan menjadi faktor penting, harga yang diberikan tentunya disesuaikan dengan daya beli para konsumen dan jangan terlalu banyak mengambil keuntungan sebab ditakutkan akan menjadi riba seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai surat Al-baqarah ayat 275.
Langkah selanjutnya dalam manajemen adalah pengorganisasian (Organizing). Langkah ini dilakukan dengan membagi tugas ataupun kegiatan yang telah direncanakan. Misalnya dalam pembuatan pupuk kompos ini, para pelakunya ada yang bertugas untuk pengumpulan modal, ada yang bertugas dalam pencarian bahan dan pembuatannya hingga menjadi pupuk, ada yang bertugas mengatur tenaga kerja yang ada, dan ada yang bertugas mengatur pemasarannya. Hal ini dilakukan agar efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Pengarahan (Actualization) adalah langkah yang dilakukan dengan mengusahakan semua anggota kelompok atau pelaku dalam pembuatan pupuk kompos untuk berusaha agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Pada langkah ini setiap anggota kelompok harusnya saling bekerja sama sehingga nantinya akan mempermudah dalam pencapaian tujuan.
Langkah yang terakhir adalah pengawasan (Controlling), langkah ini dilakukan dengan penilaian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya apakah telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau belum. Dan bila perlu diadakan pengkoreksian agar pembuatan pupuk kompos dapat memenuhi tujuan semula yaitu memenuhi kebutuhan pupuk para petani sekaligus menguntungkan petani dalam beberapa hal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam keuntungan penggunaan pupuk kompos.

0 komentar on "Materi Dasar-Dasar Manajemen first"

Posting Komentar