Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta
sumber daya organisasi lainnya untuk
mewujudkan tujuan organisasi dan untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Dalam manajemen, kegiatan atau prosesnya tidak terlepas dari
fungsi-fungsi manajemen yang dapat membantu dalam pencapaian sasaran ataupun
tujuan. Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang
harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (Actualization) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
4. Pengawasan (Controlling)
kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut
pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan dapat
diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila
ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Pengawasan merupakan tindakan
seorang manejer untuk menilai dan mengndalikan jalannya suatu kegiatan yang
mengarah dmi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen dapat diterapkan dalam
kehidupan kita, misalnya dalam pembuatan pupuk kompos. Kita perlu memanajemen
setiap kegiatan dalam pembuatan pupuk kompos tersebut dengan memperhatikan
fungsi-fungsi manjemennya agar mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa pupuk kompos dalam pengaplikasiannya untuk
tanaman memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pupuk yang berbahan dasar
kimia, selain dapat membantu pertumbuhan maupun perkembangan tanaman dengan
baik dan dapat menekan biaya produksi karena harganya yang terjangkau, juga
ramah terhadap lingkungan. Artinya dalam pengaplikasiannya penggunanaan pupuk
kompos tidak menimbulkan masalah pada lingkungan, misalnya saja jika digunakan
beberapa kali tidak akan meracuni tanah ataupun air. Namun penggunaan pupuk
kompos dikalangan petani relatif sedikit, disamping karena telah banyaknya
penggunaan pupuk kimia, disebabkan juga oleh kurangnya jumlah pupuk kompos yang
dihasilkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani. Dengan
melihat beberapa keuntungan yang ditimbulkan karena penggunaan pupuk kompos
oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah manajemen dalam pembuatan pupuk
kompos agar dapat mencapai sasaran secara efektif dan efisien yaitu dapat memenuhi kebutuhan pupuk para
petani sekaligus memberikan beberapa keuntungan bagi para petani.
Dalam pembuatan pupuk kompos kita perlu menerapkan langkah-langkah
memanajemen yang juga merupakan fungsi-fungsi manajemen. Langkah awal yang
harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (Planning) terhadap apa yang akan dilakukan dengan sumber yang
dimiliki agar dapat memenuhi tujuan. Perencanaan terhadap uang (modal)
merupakan hal penting karena
uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai. Modal
sebaiknya tidak didapatkan dari pinjaman yang nantinya akan bersifat riba,
karena riba merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dengan memanajemen
pembuatan pupuk kompos tersebut sesungguhnya yang kita harapkan adalah apa yang
kita lakukan bisa bermanfaat di tengah masyarakat dan juga mendapat ridho Allah, oleh karena itu agar segala yang
kita lakukan diridhoi Allah mulailah mendapatkan modal dengan cara yang halal
bukan dengan riba. Seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah ayat 275 yang artinya: ”
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang-orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadannya
larangan dari Tuhan-nya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang mengulangi (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Selanjutnya adalah
perencanaan pada
sumber daya manusia yang dimiliki.. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Perencanaan dalam
bahan yang digunakan juga merupakan hal penting. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki. Dalam pembuatan pupuk kompos ini tentunya kita
harus mnegetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan serta berapa takaran yang
diinginkan untuk bahan- bahan tersebut, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk
para petani kita memerlukan bahan-bahan seperti EM4 dengan takaran 500 ml, sisa
bahan organik 200 kg, kotoran hewan 150 kg, dedak 50 kg, air gula merah 500 ml,
dan menggunakan air secukupnya kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam
tong plastik, semuanya dicampur setelah itu ditambahkan air secukupnya, setelah
itu ditutup dan dibiarkan selama 2 hari. Setelah bahan-bahan tersebut telah
menjadi produk berupa pupuk kompos, maka pupuk kompios tersebut siap dipasarkan.
Perencanaan pemasaran perlu dilakukan, memasarkan produk (barang jadi) tentunya
sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses
produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Kita harus menentukan target
pemasaran, khususnya untuk pupuk kompos yang telah dibuat, maka target pasarnya
adalah para petani, maupun penjual pupuk untuk pertanian. Penentuan harga pun
akan menjadi faktor penting, harga yang diberikan tentunya disesuaikan dengan
daya beli para konsumen dan jangan terlalu banyak mengambil keuntungan sebab
ditakutkan akan menjadi riba seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai
surat Al-baqarah ayat 275.
Langkah selanjutnya dalam manajemen adalah pengorganisasian
(Organizing).
Langkah ini dilakukan dengan membagi tugas ataupun kegiatan yang telah
direncanakan. Misalnya dalam pembuatan pupuk kompos ini, para pelakunya ada
yang bertugas untuk pengumpulan modal, ada yang bertugas dalam pencarian bahan
dan pembuatannya hingga menjadi pupuk, ada yang bertugas mengatur tenaga kerja
yang ada, dan ada yang bertugas mengatur pemasarannya. Hal ini dilakukan agar
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Pengarahan (Actualization) adalah langkah yang
dilakukan dengan mengusahakan semua anggota kelompok atau pelaku dalam
pembuatan pupuk kompos untuk berusaha agar dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki. Pada langkah ini setiap anggota kelompok harusnya saling bekerja
sama sehingga nantinya akan mempermudah dalam pencapaian tujuan.
Langkah yang terakhir adalah pengawasan (Controlling),
langkah ini dilakukan dengan penilaian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya apakah telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau
belum. Dan bila perlu diadakan pengkoreksian agar pembuatan pupuk kompos dapat
memenuhi tujuan semula yaitu memenuhi kebutuhan pupuk para petani sekaligus menguntungkan
petani dalam beberapa hal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam
keuntungan penggunaan pupuk kompos.
0 komentar:
Posting Komentar