Pertanian dalam arti luas merupakan
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Dari pengertian tersebut,
pertanian memiliki beberapa komponen utama yang saling berkaitan yaitu:
1. Alam merupakan tempat
dilakukannya usaha tani, serta merupakan yang dapat mempengaruhi usaha
pertanian itu sendiri. Misalnya saja tanah (lahan) merupakan media untuk
bercocok tanam, laut yang merupakan tempat biota laut, yang dapat dimanfaatkan
untuk perikanan. Faktor dari alam seperti iklim, cuaca, kelembaban, curah
hujan, dll dapat mempengaruhi kegiatan pertanian.
2. Flora
dan Fauna,
merupakan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan
pertanian, tumbuhan yang dapat dibudidaya sehingga akan menjadi tanaman
budidaya serta hewan yang dapat dimanfaatkan dengan cara diternakkan.
3. Teknologi merupakan alat penunjang
kegiatan pertanian, membantu terlaksananya kegiatan pertanian sehingga dapat
terselesaikan dengan cepat. Teknologi juga merupakan alat yang diciptakan
manusia, manusia dapat menjadikan tenologi tersebut menjadi bertambah maju.
Teknologi yang digunakan petani pun bermacam-macam ada yang masih menggunakan
teknologi yang sederhana (tradisional) adapula yang telah menggunakan teknologi
canggih (modern).
4. Manusia
merupakn
pengelola kegiatan pertanian, mengendalikan, mengelola, meramu, mengatur dan
mengurus unsur-unsur yang ada sehingga
hasil kelolaannya tersebut akan menentukan bagus tidaknya pertanian itu
sendiri.
Dalam pertanian arti sempit
atau disebut usaha pertanian, didalamnya terdapat campur tangan manusia dalam
kehidupan tumbuhan/ tanaman dan hewan/ternak dengan tujuan mendapatkan hasil
untuk memenuhi kebuthan hidup. Campur tangan manusia tersebut dapat menjadikan
pertanian menjadi lebih baik atau bahkan menjadi tidak baik. Petani memang
merupakan orang yang berpengalaman didalam kegiatan budidaya, namun petani juga
terkadang memiliki cara yang salah dalam pengelolaan usaha pertaniannya
sehingga menyebabkan menurunnya produksi yang dihasilkan dari kegiatan
budidayanya serta tak jarang menghabiskan tenaga, waktu maupaun biaya. Hal ini
disebabkan petani tidak mengetahui ada beberapa cara pengelolaan atau
pengetahuan yang baik untuk kegiatan budidayannya. Oleh karena itu untuk
membantu para petani dalam kegiatan budidayanya, agar mencipatakan pertanian
yang baik diperlukanlah komunikasi dalam pertanian. Komunikasi dalam pertanian
merupakan cara bagaimana manusia para pengelola berinteraksi agar dapat
memajukan pertanian. Manusia dalam kegiatan komunikasi dapat dikatakan sebagai
makhluk yang unik, karena memiliki pikiran, perasaan, sikap, perkataan, dan
perbuatan. Melalui hal-hal tersebut komunikasi akan dapat berjalan, karena
pendapat dapat tersalurkan dan dapat dimengerti.
Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya usaha pertanian memiliki beberapa komponen utama yaiu
alam, flora dan fauna, teknologi dan manusia. Komponen tersebut dapat
menentukan apakah usaha pertanian
tersbut bersifat teknis, ekonomi, sosial, budaya dan atau politik. Dari hal-hal
tersebut dapat dlakukan proses produksi sehingga menghasilkan produktivitas
yang nantinya akan menjadi sumber pendapatan maupun kesejahteraan petani. Pengelolaan usaha tani yang baik tentunya akan
menghasilkan pendapatan yang semakin baik sehingga meningkatkan kesejahteraan
petani, seperti yang dijelaskan sebelumnya petani memerlukan pembantu yang
dapat memberikan pengetahuan yang baru agar kegiatan budidayanya berjalan
dengan baik. Oleh sebab itu dibutuhkan komuunikasi pertanian, dalam komunikasi
pertanian harus ada komunikator yang merupakan SDM pertanian,menyampaikan
informasi, mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan pengusaha pertanian.
Kegiatan dalam komunikasi
pertanian dapat dimulai dari sumber
inovasi, dalam pertanian ada inovasi yaitu sesuatu yang baru yang
dihasilkan oleh orang-orang tertentu contohnya lembaga penelitian. Kemudian
inovasi yang telah didapat harus dapat dikomunikasikan dalam bentuk penyuluhan. Informasi dari inovasi harus
bisa sampai kepada pengguna inovasi,
dalam hal ini petani. Kegiatan tersebut dari sumber inovasi , penyuluhan, dan
pengguna inovasi merupakan proses umpan balik sehingga akan menjadi komunikasi
yang menghasilkan informasi.
Adapun alir informasi
(materi penyuluhan) dalam proses penyuluhan pertanian, sumber
inovasi yang nantinya akan menjadi informasi baru dapat berasal dari penelitian teknis, kebijakan pertanian,
serta penelitian sosekbud dan psikologi, selanjutnya informasi yang
didapatkan akan disampaikan oleh lembaga yang bertugas dalam komunikasi
pertanian yaitu lembaga penyuluhan,
informasi yang baru kemudian diterima oleh petani
yang akan menerapkan informasi baru tersebut dalam usaha taninya. Contoh kegiatan komunikasi pertanian, SL-PTT
(Sekolah Lapang – Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang merupakan program
pemerintah. SL-PTT ini merupakan gabungan kelompo tani dalam satu hamparan (25
Ha), kemudian belajar dilapang (sawah). Pembelajaran yang sedang berlangsung
adalah untuk tanaman padi, kedelai, dan jagung. Kegiatannya dimulai dari
penidentifikasian (kapan dimulainya penanaman), sampai kegiatan panen untuk
mengelola pertanian.
0 komentar:
Posting Komentar