KOMUNIKASI PERTANIAN third

Senin, 12 November 2012

| | |
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Dalam proses komunikasi terdapat  lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu source, massage, channel atau media, receiver,  efect/umpan balik (feedback) dan noise (gangguan).  Melalui proses komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur komunikasi:
1.       Source (komunikator) : communication skill, attitudes, knowledge, social system culture.
Adalah pihak (seseorang/ kelompok) yang menciptakan – mengirimkan pesan.
2.      Message (pesan) : element, content, treatment structure, code.
Adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik (bahasa/isyarat).
3.     Channel : seeing, hearing, touching, smelling, tasting.
Adalah medium yang membawa pesan. Semakin banyak indra kita sebagai channel yang digunakan dalam komunikasi maka akan semakin baik komunikasi tersebut.
4.     Receiver (komunikan) : communication skill, attitudes, knowledge, social system culture.
Adalah pihak (seseorang/ kelompok) yang menjadi sasaran komunikasi
5.      Effect  adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan.
6.     Feed back (Umpan balik) adalah tanggapan dari pihak komunikan atas pesan yang diterima. Hati-hati dengan feedback, jangan sampai salah tafsir.
7.      Noise (hambatan) adalah hambatan yang muncul dalam penyampaian pesan sehingga menggangu kelancaran proses komunikasi. Hambatan tersebut dapat berupa faktor fisik dan non fisik.. Noise dapat dikelompokkan menjadi 2 :
a. Channel Noise.Gaduh, bising, gema, pngaruh cuaca dll.
b. Semantic Noise. Kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan. Karena itu  
    perlu redudancy dan clearity.
 Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan maksud dari komunikasi tersebut. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.    Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah maksud/motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2.   Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.   Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim  lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter yaitu alat pengirim pesan.
4.   Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5.   Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.
Komunikasi yang dilakukan secara sengaja pasti memiliki tujuan. Tujuan komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang mengarah kepada pikiran (kognisi), perasaan (efeksi) maupun kepada keterampilan (konasi). Mengarah kepada pikiran (kognisi) yaitu menimbulkan kesadaran dan perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dan dipersepsi. Misalnya jika seseorang melakukan komunikasi maka komunikasi tersebut akan menjadikan orang yang lainnya mengerti apa yang sedang mereka bahas, atau dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan mengarah kepada perasaan (efeksi) yaitu pembentukan sikap atau perasaan. Berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai, artinya komunikasi bukan hanya membuat seseorang menjadi mengerti namun juga dapat menyentuh emosional seseorang. Dan mengarah kepada keterampilan (konasi) yaitu pembentukan atau perubahan perilaku / tindakan, dimana jika seseorang melakukan komunikasi misalnya akan menimbulkan rasa ingin tahu dimulai dari rasa ingin tahu itu, orang tersebut akan tergerak melakukan sesuatu untuk menjawab rasa ingin tahunya. Tujuan komunikasi dalam pelaksanaanya bisa mengarah kepada ketiganya sekaligus namun bisa juga masing-masing. Berikut ini adalah proses komunikasi yang berlangsung, dimana terdapat unsur – unsur komunikasi didalamnya untuk menyampaikan tujuan yang dimaksud.
Proses komunikasi berlangsung. Antara pemberi informasi dengan penerima informasi harus ada yang menghubungkan keduanya agar komunikasi berjalan lancar, dalam hal ini pihak yang berperan sebagai penghubung adalah penyuluh.  Pemberi informasi, dalam hal ini pemerintah biasanya dalam penyampaian informasi bahasa yang digunakannya terkadang tidak sama dengan bahasa yang digunakan oleh penerima pesan (petani), sehingga dapat menyebabkan ketidakefektifan komunikasi. Oleh karena itu diperlukan penghubung atau perantara yang dapat dan mampu menyamakan persepsi antara pemberi pesan (pemerintah) dengan penerima pesan (petani), sehingga apa yang ingin disampaikan pemerintah kepada petani dapat diterima dengan baik oleh petani.

0 komentar:

Posting Komentar

KOMUNIKASI PERTANIAN third

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Dalam proses komunikasi terdapat  lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu source, massage, channel atau media, receiver,  efect/umpan balik (feedback) dan noise (gangguan).  Melalui proses komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur komunikasi:
1.       Source (komunikator) : communication skill, attitudes, knowledge, social system culture.
Adalah pihak (seseorang/ kelompok) yang menciptakan – mengirimkan pesan.
2.      Message (pesan) : element, content, treatment structure, code.
Adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik (bahasa/isyarat).
3.     Channel : seeing, hearing, touching, smelling, tasting.
Adalah medium yang membawa pesan. Semakin banyak indra kita sebagai channel yang digunakan dalam komunikasi maka akan semakin baik komunikasi tersebut.
4.     Receiver (komunikan) : communication skill, attitudes, knowledge, social system culture.
Adalah pihak (seseorang/ kelompok) yang menjadi sasaran komunikasi
5.      Effect  adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan.
6.     Feed back (Umpan balik) adalah tanggapan dari pihak komunikan atas pesan yang diterima. Hati-hati dengan feedback, jangan sampai salah tafsir.
7.      Noise (hambatan) adalah hambatan yang muncul dalam penyampaian pesan sehingga menggangu kelancaran proses komunikasi. Hambatan tersebut dapat berupa faktor fisik dan non fisik.. Noise dapat dikelompokkan menjadi 2 :
a. Channel Noise.Gaduh, bising, gema, pngaruh cuaca dll.
b. Semantic Noise. Kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan. Karena itu  
    perlu redudancy dan clearity.
 Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan maksud dari komunikasi tersebut. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.    Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah maksud/motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2.   Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3.   Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim  lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter yaitu alat pengirim pesan.
4.   Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5.   Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.
Komunikasi yang dilakukan secara sengaja pasti memiliki tujuan. Tujuan komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang mengarah kepada pikiran (kognisi), perasaan (efeksi) maupun kepada keterampilan (konasi). Mengarah kepada pikiran (kognisi) yaitu menimbulkan kesadaran dan perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dan dipersepsi. Misalnya jika seseorang melakukan komunikasi maka komunikasi tersebut akan menjadikan orang yang lainnya mengerti apa yang sedang mereka bahas, atau dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan mengarah kepada perasaan (efeksi) yaitu pembentukan sikap atau perasaan. Berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai, artinya komunikasi bukan hanya membuat seseorang menjadi mengerti namun juga dapat menyentuh emosional seseorang. Dan mengarah kepada keterampilan (konasi) yaitu pembentukan atau perubahan perilaku / tindakan, dimana jika seseorang melakukan komunikasi misalnya akan menimbulkan rasa ingin tahu dimulai dari rasa ingin tahu itu, orang tersebut akan tergerak melakukan sesuatu untuk menjawab rasa ingin tahunya. Tujuan komunikasi dalam pelaksanaanya bisa mengarah kepada ketiganya sekaligus namun bisa juga masing-masing. Berikut ini adalah proses komunikasi yang berlangsung, dimana terdapat unsur – unsur komunikasi didalamnya untuk menyampaikan tujuan yang dimaksud.
Proses komunikasi berlangsung. Antara pemberi informasi dengan penerima informasi harus ada yang menghubungkan keduanya agar komunikasi berjalan lancar, dalam hal ini pihak yang berperan sebagai penghubung adalah penyuluh.  Pemberi informasi, dalam hal ini pemerintah biasanya dalam penyampaian informasi bahasa yang digunakannya terkadang tidak sama dengan bahasa yang digunakan oleh penerima pesan (petani), sehingga dapat menyebabkan ketidakefektifan komunikasi. Oleh karena itu diperlukan penghubung atau perantara yang dapat dan mampu menyamakan persepsi antara pemberi pesan (pemerintah) dengan penerima pesan (petani), sehingga apa yang ingin disampaikan pemerintah kepada petani dapat diterima dengan baik oleh petani.

0 komentar on "KOMUNIKASI PERTANIAN third"

Posting Komentar